Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli: Sejarah dan Jenis Penyakitnya

Dikutip dari WHO, Hari Hepatitis Sedunia tahun 2023 mengusung tema “One Life, One Liver” atau “Satu Kehidupan, Satu Hati”.

Tema tersebut mengartikan bahwa setiap orang hanya memiliki satu kehidupan dengan kepemilikan atas satu hati.

Hati diketahui melakukan lebih dari 500 fungsi vital setiap hari untuk membuat seseorang tetap hidup.

Menurut data, lebih dari satu juta kematian terkait hepatitis setiap tahun dan satu infeksi kronis baru setiap sepuluh detik.

Oleh karena itu kesadaran untuk menjaga kesehatan hati dan mencegah penyakit hepatitis menjadi sangat penting. 

Sejarah Hari Hepatitis Sedunia

Dilansir dari Nature, dokter Yunani bernama Hippporates pada 2.000 tahun lalu menggambarkan penyakit dengan kondisi kulit menguning yang disebut sebagai Ikterus.

Kemudian dokter atau genetikawan Amerika Serikat (AS) bernama Baruch Samuel Blumberg menemukan penyebab dan pencegahan penyakit ini.

Blumberg menemukan antigen dalam darah seorang Aborigin di Australia yang menjadi antigen permukaan virus hepatitis B.

Temuan tersebut akhirnya mengarah pada tes untuk menyaring donor darah untuk virus dan vaksin hepatitis.

Pada akhir 1950-an ketika Blumberg bekerja di National Institutes of Health (NIH) AS menemukan kejanggalan pada protein pengangkut kolesterol sebagai hasil dari polimorfisme genetik.

Kemudian pada 1963, ketika mengepalai Bagian Kedokteran dan Genetika Geografis NIH, Blumberg dan rekannnya menemukan antigen berwarna merah dalam serum seorang penderita hemofilia.

Antigen tersebut bereaksi dengan antigen dalam serum Aborigin Autralia, kemudian dinamai dengan antigen Australia.

Kendati demikian, banyak orang yang membantah temuan itu namun menjadi penelitian Blumberg lebih lanjut.

Pada tahun 1964, tak lama setelah Blumberg pindah dari NIH ke Fox Chase Cancer Center di Philadelphia, Pennsylvania, AS, dia dan rekannya bernama Tom London terus melakukan penelitian lebih lanjut.

Blumberg dan London menemukan bahwa meskipun antigen Australia ditemukan pada prevalensi tinggi pada pasien Down sebagai sebuah kelompok, itu tidak ada pada bayi baru lahir.

Bukan diwariskan, melainkan keberadaan antigen dalam darah pasien Down Syndrome tampaknya berkorelasi dengan kehidupan mereka di institusi kesehatan mental.

Hal itu menjadi petunjuk pertama bahwa antigen Australia mungkin terkait dengan agen infeksius.

Infeksi spesifik diidentifikasi sebagai hepatitis B ketika dua pasien down syndrome dan seorang peneliti di lab Blumberg ditemukan membawa antigen hanya setelah mengembangkan hepatitis akut.

Perusahaan AS Bernama Abbott Laboratories mengembangkan tes untuk menyaring donor darah untuk antigen. Tes tersebut dapat mengurangi kejadian hepatitis B yang terkait dengan transfusi darah.

Tes itu juga mengidentifikasi wanita hamil yang membawa virus dan menghasilkan langkah-langkah yang mengurangi penularan dari ibu ke bayi hingga 90 persen.

Pada akhir 1960-an, Blumberg dan Irving Millman di Fox Chase memisahkan partikel antigen Australia yang kecil dan tidak menular dari virus dan mengubahnya menjadi vaksin hepatitis B.

Vaksin ini juga merupakan vaksin kanker pertama, karena virus hepatitis B adalah penyebab utama kanker hati.

Atas penemuannya, Blumberg dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1976.

Kemudian WHO menetapkan tanggal 28 Juli setiap tahunnya sebagai Hari Hepatitis Sedunia sejak 2010.

Tanggal itu diambil dari ulang tahun Baruch S. Blumberg yang meninggal pada 2011 di umur 85 tahun.


Jenis-jenis hepatitis

Dikutip dari NHS, terdapat tujuh hepatitis yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Berikut rincian masing-masing jenisnya:

1. Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi dari orang yang terinfeksi.

Hepatitis A biasanya hilang dalam beberapa bulan, namun dalam beberapa kasus bisa menjadi parah dan bahkan mengancam jiwa.

Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis jenis ini, selain dengan meredakan gejalanya seperti nyeri, mual, dan gatal.

2. Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B, yang menyebar dalam darah orang yang terinfeksi.

Jenis ini adalah infeksi umum yang terjadi di seluruh dunia dan biasanya menyebar dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya, hubungan seks tanpa kondom, atau pemakaian narkoba suntikan.

Kebanyakan orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B mampu melawan virus dan pulih dalam beberapa bulan.

Kendati demikian, banyak penderita yang terinfeksi sejak masih anak-anak, sehingga mereka mengembangkan infeksi jangka panjang atau hepatitis B kronis.

Jenis hepatitis ini dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Namun, sudah ada antivirus yang dapat digunakan untuk mengobatinya.

3. Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C, yang biasanya menyebar melalui kontak darah-ke-darah dengan orang yang terinfeksi.

Kontak tersebut seperti praktik perawatan kesehatan yang buruk dan suntikan medis yang tidak aman, atau melalui jarum suntik yang digunakan untuk menyuntikkan narkoba.

Hepatitis C sering kali tidak menimbulkan gejala yang terlihat, atau hanya gejala mirip flu, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.

Beberapa orang dapat melawan infeksi hepatitis jenis ini dan segera terbebas dari virus.

Namun dalam beberapa kasus, virus ini akan tetap berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun (hepatitis C kronis) dan dapat menyebabkan sirosis dan gagal hati.

Hepatitis C kronis dapat diobati dengan obat antivirus yang benar-benar sangat efektif.

4. Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D. Penyakit ini hanya menyerang orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.

Hal itu disebabkan oleh jenis hepatitis D membutuhkan virus hepatitis B untuk dapat bertahan hidup di dalam tubuh.

Hepatitis D biasanya menyebar melalui kontak darah-ke-darah atau kontak seksual. Infeksi jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko mengalami sirosis dan kanker hati.

Namun sampai saat ini belum ada vaksin khusus untuk hepatitis D, tetapi vaksin hepatitis B dapat membantu melindungi dari virus penyebab penyakit ini.

5. Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E, yang dikaitkan dengan konsumsi daging, jeroan babi mentah atau setengah matang, daging babi hutan, daging rusa, dan kerang.

Hepatitis jenis ini umumnya merupakan infeksi ringan dan jangka pendek, yang tidak memerlukan pengobatan apa pun.

Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya bisa menjadi serius pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Belum ada vaksin untuk hepatitis E sehingga untuk mengurangi risikonya, perlu memperhatikan kebersihan makanan dan air yang baik.

6. Hepatitis alkoholik

Hepatitis alkoholik adalah jenis hepatitis yang disebabkan karena mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan selama bertahun-tahun.

Hepatitis jenis ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, namun pada beberapa orang bisa menyebabkan penyakit kuning mendadak dan gagal hati.

Jika tidak ditangani dan terus mengonsumsi alkohol secara berlebihan, efek jangka panjangnya dapat mengembangkan sirosis, gagal hati, hingga kanker hati.

7. Hepatitis autoimun

Hepatitis autoimun adalah penyebab langka hepatitis kronis, di mana sistem kekebalan akan menyerang dan merusak hati.

Penderita hepatitis autoimun, hatinya bisa menjadi sangat rusak sehingga tidak mampu bekerja dengan baik. Perawatan hepatitis jenis ini melibatkan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Belum jelas apa yang menyebabkan hepatitis autoimun dan belum diketahui apa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/28/054500365/hari-hepatitis-sedunia-28-juli--sejarah-dan-jenis-penyakitnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke