Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet China Pertanyakan Kualitas Medali Olimpiade Tokyo, Berkarat di Tahun Kedua

Kompas.com - 19/07/2023, 17:30 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Atlet kano asal China, Zheng Pengfei, mempertanyakan kualitas medali yang ia raih ketika berjuang dalam multiajang olahraga akbar, Olimpiade Tokyo 2020.

Zheng Pengfei mempertanyakan kualitas medali Olimpade Tokyo 2020 lewat video yang ia unggah di akun media sosial Weibo pada Minggu (16/7/2023).

Melalui unggahannya, Zheng Pengfei menunjukkan medali perak Olimpade Tokyo 2020 yang sudah tampak berkarat setelah ia simpan sejak dua tahun lalu.

Sebagai informasi, Olimpiade Tokyo 2020 baru bisa digelar pada 2021 setelah sempat tertunda satu tahun akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Kisah Greysia Polii Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 hingga Mantap Pensiun


Zheng yang ketika itu melakoni debut di pentas Olimpiade, berhasil meraih medali perak seusai menjadi runner-up pada nomor 1.000 meter kano ganda putra.

Bagi Zheng, meraih medali perak pada Olimpiade pertama yang ia ikuti menjadi suatu pencapaian impresif.

Namun, dua tahun setelah itu, ia bertanya-tanya soal kualitas medali Olimpiade Tokyo 2020 yang terlihat mulai terkosidasi dan karatan.

"Hanya dalam dua tahun, medali itu sudah menjadi seperti besi bekas. Medali yang dibuat di China memiliki kualitas yang lebih baik," tulis Zheng.

Baca juga: Viral, Kisah Atlet Jamaika Berterima Kasih kepada Relawan Olimpiade Tokyo yang Membayar Ongkos Taksinya

"Mungkin saya tidak menyimpannya dengan benar, tetapi itu adalah salah satu dari sedikit medali saya yang teroksidasi," lanjut pernyataan atlet kelahiran 1993 tersebut.

Laporan Global Times menyebut, unggahan Zheng telah mendapatkan respons dari warganet di Weibo.

Sejumlah warganet mencoba menghibur Zheng dengan mengatakan bahwa medali hanyalah simbol dari sebuah prestasi.

Lalu, di samping itu, terdapat warganet yang mencoba memberikan penjelasan ilmiah terkait kemungkinan proses oksidasi pada medali perak.

"Oksidasi medali perak menunjukkan bahwa perak itu murni, karena hanya perak murni yang berubah seperti ini di udara," tulis salah satu warganet, dikutip dari Global Times.

Baca juga: Saat Avatar Aang dan Monkey D. Luffy Tampil di Olimpiade Tokyo 2020 dan Raih Medali Emas

Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan kepada publik.DOK. Reuters Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan kepada publik.

Bukan kali pertama

Zheng bukanlah atlet pertama yang mempertanyakan kualitas medali Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelum itu, ada atlet lain asal China, Zhu Xueying, yang juga memiliki pertanyaan serupa setelah medali emas yang ia raih tampak terkelupas.

Bahkan, Zhu Xueying sudah melaporkan adanya pengelupasan tersebut di media sosial Weibo setelah beberapa minggu kembali dari Tokyo.

"Bisakah medalimu terkelupas seperti ini?" tulis Zhu sambil menunjukkan foto medali emas yang ia raih dari Olimpiade Tokyo 2020, dikutip dari China Daily.

"Saya kemudian mencoba menggaruknya dengan kuku dan menemukan bahwa medali itu terkelupas. Saya mengirimkan postingan ini untuk melihat apakah ada atlet lain yang memiliki pengalaman serupa," demikian pernyataan Zhu dalam unggahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com