Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Penuh Berdesak-desakan, Adakah Batas Maksimal Penumpang yang Ditentukan KRL?

Kompas.com - 11/07/2023, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto yang memperlihatkan kondisi gerbong KRL yang dipadati penumpang berdiri jadi perbincangan ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini pada Minggu (9/7/2023).

"Kondisi KRL Solo-Jogja terkini, full bgt raono jeda padahal lg tekan Purwosari," tulis dalam unggahan tersebut.

Banyak warganet memberikan komentar dalam unggahan tersebut.

Bahkan ada warganet yang mempertanyakan soal ada tidaknya pembatasan jumlah penumpang di dalam KRL.

"Serius tanya, ada gasi batas max. penumpang per gerbong tu? Kok bisa sampe usel uselan ngene," tanya akun ini.

"Keknya tolak ukurnya jabodetabek deh, makanya dipaksa2in aja masuk yg pting msih bsa hdup di dlem," ungkap akun ini.

Hingga Selasa (11/7/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 84,700 kali dan dikomentari lebih dari 60 warganet.

Lantas, adakah batas maksimal untuk penumpang KRL?


Baca juga: Viral, Video Bocah Lemparkan Batu ke KRL, KCI: 3 Jendela Kaca Pecah

Penjelasan KCI

Saat dikonfirmasi, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menjelaskan KRL atau commuter line merupakan transportasi publik yang mengantarkan pengguna atau penumpang dari dari daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Rangkasbitung, Cikarang, Tangerang, dan beberapa daerah lainnya.

Terkait dengan kapasitasnya, Leza mengungkapkan bahwa kapasitas dalam satu commuter line kurang lebih dapat berisi 250 orang.

"Untuk kapasitas dalam 1 commuter line untuk yang duduk dan berdiri itu kurang lebih 250 orang," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Beredar Video Penumpang KRL Terpaksa Diturunkan Petugas gara-gara Anak Nangis, KCI: Atas Permintaan Sendiri

Ada perbedaan kapasitas di beberapa KRL

Lebih lanjut, Leza mengatakan, terdapat perbedaan kapasitas penumpang antara KRL di Jabodetabek dan Yogyakarta dengan commuter line Walahar, Merak, dan lainnya.

"Jadi tolong dibedakan commuter line berbasis listrik (Jabodetabek dan Yogyakarta) dengan commuter line Walahar, Merak, dan lainnya, yang kapasitas maksimumnya 150 persen, 100 persen untuk tempat duduk dan 50 persen tiket tanpa tempat duduk," jelasnya.

Terkait dengan kondisi KRL yang berdesak-desakan, Leza menyebut bahwa di negara manapun pengguna commuter line akan penuh di jam-jam tertentu.

"Di negara manapun, commuter line akan penuh saat di jam-jam sibuk pagi dan sore," ungkapnya.

Baca juga: Aturan Tempat Duduk Prioritas di KRL, Adakah Ketentuan untuk Anak-anak? Ini Kata KCI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com