Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Diisap dan Diikat Terlalu Kencang, Ini Cara Tepat Menangani Luka Gigitan Ular

Kompas.com - 09/05/2023, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular adalah salah satu hewan berbahaya di dunia yang dapat mengancam keselamatan manusia.

Ada lebih dari 3.000 spesies ular di seluruh dunia dan dapat ditemukan di mana-mana kecuali di Antartika, Islandia, Irlandia, Greenland, dan Selandia Baru, dilansir dari National Geographic.

Dari jumlah tersebut, ada sekitar 600 spesies ular berbisa. Kemudian, ada sekitar 200 atau tujuh persen yang mampu membunuh atau melukai manusia secara signifikan.

Gigitan ular berbisa mampu mengancam nyawa seseorang.

Lantas, bagaimana cara mengatasi gigitan ular?

Baca juga: Tanda Ular Masuk Rumah, Penyebab, dan Cara Mencegahnya...


Cara mengatasi gigitan ular

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Habibie Arifianto menyampaikan, penanganan untuk gigitan ular tergantung pada jenis ularnya, apakah ular berbisa atau tidak.

"Ada basic rules (aturan dasar) terkait dengan cara mengobati gigitan ular," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Berikut ini adalah aturan dasar pertolongan pertama saat mengalami gigitan ular:

  1. Imobilisasikan atau kurangi pergerakan pada area yang terkena gigitan.
  2. Jangan diisap/disilet/diikat terlalu kencang.
  3. Apabila terkena mata, jangan digosok dan segera basuh dengan air mengalir.
  4. Segera ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan suntik antibisa ular atau antitetanus.

Baca juga: Ular Masih Bisa Menggigit meski Kepalanya Sudah Terputus, Begini Penjelasannya

Penanganan ular berbisa dan tidak berbisa

Apa yang terjadi jika kita digigit ular? Apa yang terjadi jika kita digigit ular?
Ketua Taman Belajar Ular Indonesia (TABU) Erwandi Elang Supriadi menjelaskan langkah-langkah pertolongan pertama saat mengalami gigitan ular berbisa dan tidak berbisa.

"Ada perbedaan penanganan saat mengalami gigitan ular berbisa dan tidak berbisa," ujarnya terpisah kepada Kompas.com, Senin.

Penanganan saat terkena gigitan ular tidak berbisa

  1. Letakkan posisi tangan di atas jantung agar luka tidak terjadi pendarahan.
  2. Bersihkan luka dengan air bersih atau menggunakan cairan desinfektan.
  3. Berikan betadine pada luka agar tidak menjadi infeksi.
  4. Tutup luka menggunakan kain kasa atau kapas untuk mencegah luka terinfeksi.
  5. Jika mengalami luka gigitan besar, segera bawa ke rumah sakit atau klinik agar luka bisa dijahit. Namun jika mengalami luka kecil, maka tidak perlu di jahit.

Erwandi juga mengungkapkan, apabila terjadi luka gigitan besar dan banyak darah yang mengalir, maka seseorang bisa menggunakan daun pisang.

"Caranya kunyah daun pisang tersebut sampai halus, lalu tempelkan ke luka, maka tidak sampai 5 menit darah akan berhenti," ungkapnya.

"Bisa menggunakan daun pisang apa saja, baik itu daun pisang tua ataupun muda," sambungnya.

Penanganan saat terkena gigitan ular berbisa:

Saat mengalami gigitan ular yang berbisa tinggi, maka biasanya luka tidak banyak mengeluarkan darah. Di sisi lain, seseorang akan merasakan panas pada tubuh dan di area luka tersebut.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menangani luka gigitan ular berbisa:

  1. Jangan panik, hal ini bertujuan agar peredaran darah tetap normal dan bisa memikirkan cara penanganannya.
  2. Jauhkan korban dari ular agar tidak terjadi gigitan kedua ataupun ketiga.
  3. Posisikan tubuh dengan cara duduk dan jangan tiduran.
  4. Kemudian ikat dengan tali atau apapun di atas luka gigitan, namun jangan terlalu kencang (dengan ikatan longgar). 
  5. Setelah itu, ikat kembali luka dengan menggunakan kayu, seperti pada penanganan patah tulang. Hal ini untuk memastikan korban tidak terlalu banyak bergerak.
  6. Segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari tim medis.
  7. Berikan korban air mineral supaya tubuhnya tidak mengalami dehidrasi dan berikan madu ataupun susu untuk menambah antibodi korban.
  8. Usahakan agar korban tidak sampai tertidur atau pingsan, ajak bicara sebisa mungkin hingga sampai di rumah sakit.

Baca juga: Bukan dengan Menebar Garam, Ini Cara Tepat Mengusir Ular dari Dalam Rumah

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com