KOMPAS.com - Ular adalah salah satu hewan berbahaya di dunia yang dapat mengancam keselamatan manusia.
Ada lebih dari 3.000 spesies ular di seluruh dunia dan dapat ditemukan di mana-mana kecuali di Antartika, Islandia, Irlandia, Greenland, dan Selandia Baru, dilansir dari National Geographic.
Dari jumlah tersebut, ada sekitar 600 spesies ular berbisa. Kemudian, ada sekitar 200 atau tujuh persen yang mampu membunuh atau melukai manusia secara signifikan.
Gigitan ular berbisa mampu mengancam nyawa seseorang.
Lantas, bagaimana cara mengatasi gigitan ular?
Baca juga: Tanda Ular Masuk Rumah, Penyebab, dan Cara Mencegahnya...
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Habibie Arifianto menyampaikan, penanganan untuk gigitan ular tergantung pada jenis ularnya, apakah ular berbisa atau tidak.
"Ada basic rules (aturan dasar) terkait dengan cara mengobati gigitan ular," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (8/5/2023).
Berikut ini adalah aturan dasar pertolongan pertama saat mengalami gigitan ular:
Baca juga: Ular Masih Bisa Menggigit meski Kepalanya Sudah Terputus, Begini Penjelasannya
"Ada perbedaan penanganan saat mengalami gigitan ular berbisa dan tidak berbisa," ujarnya terpisah kepada Kompas.com, Senin.
Erwandi juga mengungkapkan, apabila terjadi luka gigitan besar dan banyak darah yang mengalir, maka seseorang bisa menggunakan daun pisang.
"Caranya kunyah daun pisang tersebut sampai halus, lalu tempelkan ke luka, maka tidak sampai 5 menit darah akan berhenti," ungkapnya.
"Bisa menggunakan daun pisang apa saja, baik itu daun pisang tua ataupun muda," sambungnya.
Saat mengalami gigitan ular yang berbisa tinggi, maka biasanya luka tidak banyak mengeluarkan darah. Di sisi lain, seseorang akan merasakan panas pada tubuh dan di area luka tersebut.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menangani luka gigitan ular berbisa:
Baca juga: Bukan dengan Menebar Garam, Ini Cara Tepat Mengusir Ular dari Dalam Rumah
Berikut adalah hal yang harus diperhatikan:
1. Jangan diisap
Pakar gigitan ular dan toksikologi, dr Tri Maharani menjelaskan, saat menangani gigitan ular, jangan mengisap racun ular tersebut. Hal ini karena racun atau bisa ular itu sebenarnya tidak masuk melalui pembuluh darah, melainkan kelenjar getah bening.
Oleh karena itu, langkah awal seperti mengisap darah, mengikat terlalu kencang, atau memijat luka gigitan ular justru memudahkan racun menyebar ke bagian tubuh lain.
Tri menyampaikan, pertolongan pertama yang paling tepat yakni dengan imobilisasi atau membuat bagian tubuh yang tergigit tidak bergerak sepenuhnya.
"Setelah mendapat pertolongan pertama, tanpa terkecuali pasien harus segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis," ungkapnya dilansir dari Kompas.com (21/12/2022).
2. Segera bawa ke layanan kesehatan
Selanjutnya, dokter yang kerap disapa Maha ini menegaskan, terlepas dari apa itu jenis ularnya (berbisa maupun tidak), korban gigitan ular harus tetap segera dibawa ke layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.