KOMPAS.com - Mobilitas pemudik yang kembali ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri atau Lebaran sudah dimulai.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, pergerakan pemudik sudah terjadi 3 hari belakangan.
Namun demikian, ia memperkirakan puncak arus mudik baru terjadi pada Selasa (18/4/2023) malam.
Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Korlantas Polri dan stakeholder terkait akan melakukan rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan.
"Puncak arus mudik belum berakhir. Mulai nanti (Selasa) malam itu puncaknya. Polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas," kata Budi dikutip dari Kompas.id.
Baca juga: Lepas Bus Mudik Bareng Kemenkumham, Yasonna Ingatkan Pegawai Tak Melalaikan Kinerja
Sebelum memulai perjalanan, pemudik perlu memantau arus mudik Lebaran supaya terhindar dari kemacetan dan dapat menentukan rute alternatif.
Berikut link live streaaming pantauan mudik Lebaran pada Selasa (18/4/2023) yang bisa disaksikan dari Kompas.com.
Link live streaming pantauan arus mudik Lebaran.
Masih dari Kompas.id, Budi menerangkan bahwa mobilitas kendaraan yang meninggalkaan Jabodetabek beberapa hari sebelum Lebaran sudah tinggi.
Hal itu dibuktikan dari data PT Jasa Marga yang mencatat pada Jumat-Minggu (14-16/4/2023) sebanyak 653.253 kendaraan sudah bergerak dari Jakarta dan sekitarnya.
Jasa Marga mencatat, 330.022 kendaraan bergerak menuju arah timur atau ke Tol Trans Jawa dan Bandung, Jawa Barat.
Sementara 185.905 kendaran terpantau bergerak ke arah Barat atau menuju Merak, Banten dan 136.273 kendaraan lain mengarah ke selatan atau Puncak, Bogor.
"Semoga kami tidak sampai menerapkan sistem ganjil genap," ujar Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi.
"Artinya, kalau semua bisa berjalan dengan baik, sistem ganjil genap tidak akan kami terapkan. Itu pilihan terakhir," sambungnya.
Baca juga: Cara Cek Jalan One Way Selama Mudik Lebaran 2023 via Google Maps
Di balik tingginya mobilitas pemudik sebelum Lebaran, Tol Trans Jawa yang dipersiapkan untuk arus mudik dan balik tahun ini menjadi perhatian.