Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rumah Termahal di Dunia, Ada yang Bernilai Rp 44 Triliun!

Kompas.com - 04/03/2023, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah saat ini tidak hanya sebagai kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi juga untuk menaikkan status sosial.

Oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk membangun rumah mewah dengan nilai fantastis.

Berikut 5 rumah termahal di dunia, dikutip dari Global Brands Magazine:

1. Istana Buckingham-Rp 44 triliun

Buckingham Palace, London, Inggris.UNSPLASH/DEBBIE FAN Buckingham Palace, London, Inggris.

Istana Buckingham adalah rumah keluarga Kerajaan Inggris sejak 1973 dan merupakan salah satu dari sejumlah properti mewah di dunia. 

Terletak di Westminster, London, Istana Buckingham terdiri dari 775 kamar, 78 kamar mandi, 92 kantor, dan 19 kabin.

Dari segi ukuran, istana ini memiliki luas sekitar 252.000 meter persegi, termasuk taman seluas 40 hektar.

Namun, meski ukurannya mengesankan dan menyandang predikat rumah termahal di dunia, itu tetap bukan istana terbesar di dunia.

Jika Istana Buckingham dijual, harganya ditaksir akan mencapai 2,9 miliar dollar AS atau Rp 44 triliun. 

Baca juga: Racun Kalajengking Jadi Cairan Termahal di Dunia, Apa Fungsinya?

2. Antilla-Rp 15 triliun

Antilla Residential Tower dibangun dekat dengan kawasan kumuh Golibar di pusat kota Mumbai. Menara dengan 27 lantai itu merupakan rumah bagi sebuah keluarga yang memegang rekor sebagai residensial pribadi termahal di dunia.www.archdaily.com Antilla Residential Tower dibangun dekat dengan kawasan kumuh Golibar di pusat kota Mumbai. Menara dengan 27 lantai itu merupakan rumah bagi sebuah keluarga yang memegang rekor sebagai residensial pribadi termahal di dunia.

Antilla merupakan rumah termahal kedua di dunia yang terletak di Mumbai, India dan menelan biaya 1 miliar dollar AS atau Rp 15 triliun dalam pembuatannya.

Rumah itu dirancang dan dibangun oleh firma arsitektur yang berbasis di Chicago, Perkins & Will, dan firma desain perhotelan, Hirsch Bender Associates.

Properti ini dibangun untuk Mukesh Ambani, Ketua dan Direktur Pelaksana Reliance Industries Limited, perusahaan Fortune Global 500, serta orang terkaya di India.

Bangunan seluas 121.000 meter persegi ini terletak di sebelah Bukit Cumballa Mumbai dan berdiri di ketinggian 27 lantai. Bangunan itu juga dibangun untuk menahan gempa berkekuatan magnitudo M 8,0.

Di dalam rumah tersebut terdapat enam lantai yang murni dikhususkan untuk penyimpanan mobil, bengkel mobil, kuil, bioskop 50 kursi, dan sembilan lift.

Ini juga memiliki spa kesehatan, tiga helipad, salon, ballroom dan studio yoga, ruang es krim dan beberapa bioskop.

3. Villa Leopolda-Rp 11,4 triliun

Villa Leopolda di Perancisamazing.zone Villa Leopolda di Perancis

Villa Leopolda yang nilainya mencapai 750 juta dollar AS atau Rp 11,4 triliun ini milik dari Lily Safra, seorang mantan istri bankir bernama Edmund Safra.

Bangunan tersebut terletak di departemen Frances Alps-Maritime di Wilayah Cote d'Azur, Perancis dan menempati lahan seluas 50 hektar.

Bangunan tersebut memiliki 11 kamar tidur, 14 kamar mandi, rumah kaca komersial, helipad, dapur luar ruangan, dan salah satu kolam renang terbaik.

Properti itu sendiri terkenal karena merupakan latar film Alfred Hitchcock pada 1955 berjudul To Catch a Thief.

Nama rumah tersebut berasal dari pemilik aslinya, Raja Leopold II dari Belgia dan didesain ulang pada 1920 oleh arsitek Amerika, Ogden Codman Jr.

Baca juga: 7 Perhiasan Termahal yang Dimiliki Meghan Markle, Berapa Harganya?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com