Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?

Kompas.com - 23/02/2023, 07:03 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi umum yang dapat mempengaruhi arteri tubuh. Tekanan darah tinggi biasanya berkembang dari waktu ke waktu.

Tekanan darah tinggi menandakan bahwa kekuatan darah yang mendorong dinding arteri terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Semakin banyak darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, maka semakin tinggi juga tekanan darah yang dihasilkan.

Lantas, berapa tekanan darah yang normal?

Baca juga: 5 Kebiasaan Makan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?

Berapa tekanan darah normal?

Dilansir Mayo Clinic, tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum, seperti berikut ini:

  1. Tekanan darah normal: Tekanan darah 120/80 mm Hg atau lebih rendah.
  2. Tekanan darah tinggi: Tekanan darah berkisar antara 120-129 mm Hg/80 mm Hg.
  3. Hipertensi stadium 1: Tekanan darah berkisar antara 130-139 mm Hg/80-89 mm Hg.
  4. Hipertensi tahap 2: Tekanan darah di atas 140 mm Hg/90 mm Hg.

Tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mm Hg dianggap darurat atau krisis hipertensi.

Jika tidak segera diobati, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya. 

Baca juga: 6 Ciri Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Lantas, kebiasaan buruk apa yang bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi?

Kebiasaan buruk yang memicu tekanan darah tinggi

Ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa memperparah kondisi seseorang yang mengidap tekanan darah tinggi, seperti berikut ini:

1. Makan terlalu banyak hingga obesitas

Kelebihan berat badan bisa menyebabkan perubahan pada pembuluh darah, ginjal, dan bagian tubuh lainnya. Perubahan ini sering kali meningkatkan tekanan darah.

Kelebihan berat badan atau obesitas juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan faktor risikonya, seperti kolesterol tinggi.

2. Kurang olahraga

Ilustrasi kurang olahraga, kurang olahraga bisa memperbesar risiko tekanan darah tinggi.Shutterstock/KieferPix Ilustrasi kurang olahraga, kurang olahraga bisa memperbesar risiko tekanan darah tinggi.
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), rutin berolahraga bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah agar tetap kuat dan sehat.

Aktivitas fisik secara teratur juga dapat membantu Anda menjaga berat badan yang ideal dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Kurang melakukan aktivitas fisik dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Orang yang kurang aktif bergerak juga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini akibatnya jika Tekanan Darah Tinggi Dibiarkan

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com