Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Minuman yang Buruk untuk Kesehatan Otak

Kompas.com - 19/02/2023, 08:00 WIB
Farid Firdaus

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah kebiasaan dapat membuat kinerja dan kesehatan otak menurun, bahkan bisa berujung pada kematian.

Oleh karena itu, penting untuk mengakhiri kebiasan buruk sehari-hari yang masih dilakukan.

Salah satunya adalah meminum minuman-minuman yang berisiko mengakibatkan penyakit karena penurunan kinerja dan kesehatan otak, seperti demensia.

Demensia adalah penurunan daya ingat dan gangguan berpikir.

Penyakit ini patut dikhawatirkan. Apalagi jika Anda memiliki riwayat keluarga alzheimer atau jenis demensia lainnya.

Baca juga: Konsumsi di Pagi Hari, Ini 5 Minuman yang Bisa Menyehatkan Usus

Berdasarkan sebuah laporan oleh Asosiasi Alzheimer, satu dari tiga manula meninggal karena alzheimer atau demensia lainnya.

Ini artinya membunuh lebih dari gabungan kanker payudara dan kanker prostat.

Mengutip dari alz.org, lebih dari 6 juta orang Amerika hidup dengan alzheimer.

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 13 juta pada 2050.

Tetapi, lebih banyak penelitian lain menunjukkan bahwa kebiasaan hidup sehat, termasuk apa yang Anda makan dan minum dapat membantu menurunkan risiko terkena penyakit tersebut.

Untuk membantu menjaga kesehatan otak Anda, ahli diet menyarankan untuk menghindari enam minuman berikut, dilansir dari eatthis.

1. Minuman manis

Salah satu minuman manis di Dessert Darlings.KOMPAS.com/MAULANA MAHARDHIKA Salah satu minuman manis di Dessert Darlings.

Gula dapat merusak grey matter di otak atau bagian dalam susunan saraf yang terdiri dari banyak sel saraf dan akson.

Hal itu karena terkait dengan kondisi metabolisme, seperti penyakit kardiovaskur, stroke, sindrom metabolik, peradangan, dan diabetes tipe 2.

Minuman yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular juga meningkatkan risiko demensia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com