KOMPAS.com - Tiga orang diselamatkan dari reruntuhan bangunan setelah 11 hari gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Tukiye.
Salah satu di antaranya adalah bocah berusia 14 tahun.
Sejauh ini, gempa yang terjadi di Turkiye dan juga Suriah pada Senin (6/2/2023) sudah menewaskan 43.000 orang berdasarkan laporan terbaru.
Saat banyak tim penyelamat internasional sudah meninggalkan zona gempa, para penyintas berhasil ditemukan hidup-hidup dari bawah rumah dan gedung yang rata dengan tanah.
Baca juga: Update Gempa Turkiye dan Suriah: Korban Tewas Mencapai 40.000 Orang
Dikutip dari Reuters, tim penyelamat menemukan tiga orang dalam kondisi masih hidup di balik reruntuhan bangunan pada Jumat (17/2/2023).
Satu orang diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang ambruk di provinsi selatan Hatay, 278 jam sejak gempa.
Sementara dua orang lainnya diselamatkan di kota bersejarah Antakya.
Mereka adalah Halebiye (14) dan Mustafa Avci (34).
Baca juga: Kisah Sekeluarga Selamat dari Gempa Turkiye Setelah 40 Jam Tertimbun Reruntuhan
Cerita haru mengiringi penyelamatan Mustafa Aci.
Sesaat setelah ditarik keluar dari reruntuhan, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.
"Ini benar-benar keajaiban. Mereka mengembalikan putra saya kepada saya," kata ayah Avci.
"Saya melihat puing-puing dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana," sambungnya.
Setelah berada di rumah sakit di Mersin, Avci yang kelelahan kemudian dipertemukan kembali dengan istrinya Bilge dan anaknya, Almile.
Menteri Kesehatan Turkiye, Fahrettin Koca di akun Twitternya mengunggah foto remaja 14 tahun yang ditemukan selamat saat dibawa menggunakan tandu, seperti dikutip dari thenationalnews.
Kondisi anak laki-laki mengenakan masker oksigen dengan kondisi mata terbuka dan dikelilingi oleh petugas medis.