KOMPAS.com - Phonophobia merupakan ketakutan berlebihan dan irasional akan suara keras.
Bagi penderita phonophiba, suara keras dapat menimbulkan reaksi langsung yang berkisar dari kecemasan hingga kepanikan.
Ketakutan akan suara keras juga disebut dengan sonophobia atau ligyrophobia.
Dikutip dari Very Well Health, seseorang dengan fobia spesifik terhadap suara keras memiliki gejala yang lebih ekstrem dari kecemasan hingga kepanikan.
Reaksi dapat terjadi selama kebisingan, sebelum terjadi, atau setelah kebisingan berakhir. Gejala berkisar pada tingkat keparahan untuk setiap orang.
Beberapa gejala tersebut meliputi:
Baca juga: Mengenal Hippopotomonstrosesquippedaliophobia, Fobia Apa Itu?
Seseorang dengan phonophobia akan sering mengambil tindakan untuk menghindari suara keras dalam kehidupan sehari-hari.
Baik gejala maupun penghindaran, dapat mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan tugas sehari-hari.
Phonophobia dianggap sebagai fobia spesifik.
Fobia spesifik adalah ketika seseorang memiliki ketakutan yang tidak rasional atau ekstrim terhadap sesuatu yang menimbulkan bahaya minimal.
Mereka akan memiliki gejala ekstrem saat terpapar obyek atau situasi tertentu. Kadang-kadang bahkan pemikiran paparan saja sudah cukup untuk menimbulkan gejala fobia.
Ketika seseorang mengunjungi profesional perawatan kesehatan mental berlisensi untuk diagnosis, mereka dapat mengharapkan pertanyaan tentang kesehatan secara keseluruhan, kondisi tambahan, dan riwayat kesehatan keluarga.
Bergantung pada praktisi, mungkin ada lebih banyak formulir yang harus diisi mengenai kesehatan mental Anda.
Salah satu alat yang digunakan untuk menegakkan diagnosis fobia adalah Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental.
Baca juga: Mengenal Heliophobia, Fobia pada Matahari, Gejala dan Penyebabnya
Dikutip dari Healthline, phonophobia meruapakan kondisi mental yang dapat dialami oleh orang pada usia berapa pun.