Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Hujan Ada yang Turun Sangat Deras dan Ada yang Tidak?

Kompas.com - 04/01/2023, 14:32 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki puncak musim hujan, beberapa daerah di Indonesia mengalami hujan ekstrem hingga menyebabkan banjir.

Hujan terkadang turun membasahi Bumi dengan damai, lembut, dan santai tanpa membuat orang takut.

Namun, fenomena alam ini juga bisa turun dengan intensitas tinggi atau biasa disebut sebagai hujan deras atau hujan lebat.

Hujan lebat hingga badai ini kerap menghujam Bumi dalam jangka waktu tertentu dan menyebabkan beberapa kerusakan.

Lantas, mengapa bisa terjadi dua hujan, ringan dan deras?

Baca juga: Beda Penjelasan BRIN dan BMKG soal Prediksi Badai 28 Desember di Jabodetabek


Terjadinya hujan

Semua hujan berasal dari kombinasi dua hal, yakni kelembapan di udara dan arus udara yang bergerak ke atas atau angin.

Dikutip dari Kompas.com, hujan merupakan bentuk presipitasi atau proses pengembunan di atmosfer berbentuk cairan yang turun ke Bumi.

Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah dari awan jatuh ke Bumi. Sebelum terjadi hujan, pasti ada awan sebagai tempat penampungan uap air dari permukaan Bumi.

Air di Bumi, baik laut, sungai, maupun danau akan menguap karena panas sinar matahari. Uap selanjutnya akan naik dan mengalami proses kondensasi.

Melalui proses ini, uap air berubah menjadi embun. Karena suhu sekitar awan lebih rendah dari panas matahari, maka akan terbentuk titik embun air.

Suhu udara yang semakin tinggi membuat titik-titik embun semakin banyak dan memadat, kemudian membentuk awan.

Di langit, ada perbedaan tekanan udara dan pergerakan udara yang dikenal dengan angin.

Angin kemudian membawa awan yang berisi butir-butir air menuju lokasi yang suhunya lebih rendah.

Awan-awan yang mengandung titik embun air ini selanjutnya berkumpul dan membentuk awan besar, sehingga warnanya menjadi kelabu.

Awan kelabu yang sudah terlalu berat dan tidak lagi bisa menahan air, akhirnya turun menjadi hujan.

Baca juga: Banjir Semarang, Apakah Potensi Hujan Lebat Masih Akan Terjadi?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com