Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Debat Lawan Diri Sendiri

Kompas.com - 02/11/2022, 05:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PAGEBLUK Corona memaksa saya lebih lama berada di dalam ketimbang di luar rumah sehingga kerap kali saya terpaksa mengisi waktu untuk berdebat melawan diri sendiri.

Topik perdebatan tersedia berlimpah mulai dari peradaban, kebudayaan, sains, teknologi, politik, hukum, keadilan, kemanusiaan sampai matematika.

Satu di antara debat matematikal adalah tentang berapa jumlah angka atau bilangan di antara satu dan dua.

Jika Anda menganggap perdebatan saya dengan diri sendiri absurd, maka silakan berhenti membaca naskah absurd ini sampai di sini saja.

Namun, jika Anda masih ingin lanjut membaca, maka silakan saja asal segenap risiko reaksi emosional maupun rasional di luar tanggung jawab naskah absurd ini.

Sejauh ini dapat saya laporkan bahwa perdebatan saya melawan diri saya sendiri tentang berapa jumlah angka atau bilangan di antara satu dan dua masih belum berakhir.

Sebab jika saya menyatakan bahwa di antara satu dan dua ada satu koma lima langsung saya bantah sendiri dengan fakta angkamologis bahwa di samping satu koma lima masih ada satu koma enam jika mendekati integer dua dan masih ada satu koma empat jika mendekati integer satu.

Dengan tegas langsung saya bantah bahwa di antara satu koma lima dan satu koma enam maupun satu koma empat masih ada angka lainnya, yaitu satu koma lima puluh lima dan satu koma empat puluh empat.

Sementara di antara 1,5 dan 1,55 masih ada 1,555; di antara 1,4 dan 1,44 masih ada 1,444; di antara 1,55 dan 1,555 masih ada 1,5555; di antara 1,44 dan 1,444 masih ada 1,4444.

Sementara ini perdebatan saya melawan diri saya sendiri sudah berlanjut sampai ke titik kesepakatan bahwa di antara 1,444444444444444 dan 1,4444444444444444 masih ada 1,44444444444444444 serta di antara 1,55555555555555555 dan 1,555555555555555555 masih ada 1,5555555555555555555.

Tampaknya bisa terus berlanjut sampai otak saya berhenti berpikir akibat hayat sudah tidak lagi dikandung badan.

Naga-naganya jawaban terhadap pertanyaan berapa jumlah angka atau bilangan di antara satu dan dua adalah memang infinitas alias tak terhingga.

Risiko saya keliru dalam menyusun angka-angka pada pertanyaan memang sangat besar, sebab saya memang senantiasa rawan keliru ketika berhadapan dengan angka, apalagi angka-angka berderet-deret.

Saya berterima kasih apabila Anda berkenan memberi jawaban yang lebih benar ketimbang jawaban saya terhadap diri saya sendiri itu.

Namun, jika Anda tidak berkenan melibatkan diri ke debat mubazir ini sepenuhnya saya dapat memahfumi.

Memang masih begitu banyak masalah lebih perlu diperdebatkan demi mencari solusi yang benar-benar bermanfaat, misalnya bagaimana cara membantu rakyat miskin untuk mampu bertahan hidup dalam kemelut perjuangan menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meroket pada masa pagebluk Corona dengan segenap varian masih mengancam kehidupan umat manusia di planet bumi termasuk Indonesia secara berkelanjutan.

Atau bagaimana cara preventif dan promotif agar tragedi G30S, Kudatuli, Mei 1998, Bansos, Jiwasraya, penggusuran rakyat miskin dan masyarakat adat secara sempurna melanggar hukum, pembunuhan Brigadir Joshua, Kanjuruhan jangan sampai terjadi kembali di Tanah Air Udara tercinta kita nan gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja ini. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com