Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Debat Lawan Diri Sendiri

Topik perdebatan tersedia berlimpah mulai dari peradaban, kebudayaan, sains, teknologi, politik, hukum, keadilan, kemanusiaan sampai matematika.

Satu di antara debat matematikal adalah tentang berapa jumlah angka atau bilangan di antara satu dan dua.

Jika Anda menganggap perdebatan saya dengan diri sendiri absurd, maka silakan berhenti membaca naskah absurd ini sampai di sini saja.

Namun, jika Anda masih ingin lanjut membaca, maka silakan saja asal segenap risiko reaksi emosional maupun rasional di luar tanggung jawab naskah absurd ini.

Sejauh ini dapat saya laporkan bahwa perdebatan saya melawan diri saya sendiri tentang berapa jumlah angka atau bilangan di antara satu dan dua masih belum berakhir.

Sebab jika saya menyatakan bahwa di antara satu dan dua ada satu koma lima langsung saya bantah sendiri dengan fakta angkamologis bahwa di samping satu koma lima masih ada satu koma enam jika mendekati integer dua dan masih ada satu koma empat jika mendekati integer satu.

Dengan tegas langsung saya bantah bahwa di antara satu koma lima dan satu koma enam maupun satu koma empat masih ada angka lainnya, yaitu satu koma lima puluh lima dan satu koma empat puluh empat.

Sementara di antara 1,5 dan 1,55 masih ada 1,555; di antara 1,4 dan 1,44 masih ada 1,444; di antara 1,55 dan 1,555 masih ada 1,5555; di antara 1,44 dan 1,444 masih ada 1,4444.

Sementara ini perdebatan saya melawan diri saya sendiri sudah berlanjut sampai ke titik kesepakatan bahwa di antara 1,444444444444444 dan 1,4444444444444444 masih ada 1,44444444444444444 serta di antara 1,55555555555555555 dan 1,555555555555555555 masih ada 1,5555555555555555555.

Tampaknya bisa terus berlanjut sampai otak saya berhenti berpikir akibat hayat sudah tidak lagi dikandung badan.

Naga-naganya jawaban terhadap pertanyaan berapa jumlah angka atau bilangan di antara satu dan dua adalah memang infinitas alias tak terhingga.

Risiko saya keliru dalam menyusun angka-angka pada pertanyaan memang sangat besar, sebab saya memang senantiasa rawan keliru ketika berhadapan dengan angka, apalagi angka-angka berderet-deret.

Saya berterima kasih apabila Anda berkenan memberi jawaban yang lebih benar ketimbang jawaban saya terhadap diri saya sendiri itu.

Namun, jika Anda tidak berkenan melibatkan diri ke debat mubazir ini sepenuhnya saya dapat memahfumi.

Memang masih begitu banyak masalah lebih perlu diperdebatkan demi mencari solusi yang benar-benar bermanfaat, misalnya bagaimana cara membantu rakyat miskin untuk mampu bertahan hidup dalam kemelut perjuangan menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meroket pada masa pagebluk Corona dengan segenap varian masih mengancam kehidupan umat manusia di planet bumi termasuk Indonesia secara berkelanjutan.

Atau bagaimana cara preventif dan promotif agar tragedi G30S, Kudatuli, Mei 1998, Bansos, Jiwasraya, penggusuran rakyat miskin dan masyarakat adat secara sempurna melanggar hukum, pembunuhan Brigadir Joshua, Kanjuruhan jangan sampai terjadi kembali di Tanah Air Udara tercinta kita nan gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja ini. MERDEKA!

https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/02/052433065/debat-lawan-diri-sendiri

Terkini Lainnya

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke