Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Jangan Terlambat Menyambut Metaverse

Kompas.com - 30/04/2022, 08:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

REVOLUSI teknologi metaverse sudah bergerak, perlahan tapi pasti. Walaupun kata ‘metaverse’ hingga saat ini masih belum ada di Merriam-Webster Dictionary atau Oxford Dictionary, namun penyebutannya di kalangan dunia usaha semakin populer.

Metaverse adalah masa depan, ia akan menjadi ruang hidup kedua, dari ruang hidup yang ada saat ini.

Kita bisa berpindah dari ruang hidup yang satu ke ruang hidup yang lain dengan mudah, tinggal mengenakan perangkat berbentuk kacamata besar bermuatan teknologi VR (virtual reality - realitas maya) dan augmented reality (realitas bertambah).

Setelah masuk ke dunia maya, kita berubah penampilan menjadi avatar, dan melakukan banyak hal, seperti bekerja, berdiskusi, bermain, menonton konser, dan lain-lain.

Semua dilakukan sambil berdiri, duduk, berjalan, atau rebahan di dunia nyata.

Kita bisa membeli lahan di tengah kota atau di pinggir danau, dan menyewakannya kepada avatar lain yang berminat.

Semua difasilitasi oleh pengelola platform metaverse, yang semakin banyak didirikan oleh perusahaan raksasa seperti Facebook, Microsoft, dan Walt Disney.

Penyelenggara metaverse menginvestasikan modal untuk membangun dunia maya, agar pengunjung bisa immersed/‘nyemplung’ ke dalamnya, dan beraktivitas dengan membeli, menyewa, atau membayar karcis.

Kreativitas digenjot untuk mendatangkan keuntungan. Yang sebelumnya terjadi di dunia nyata, sekarang juga dapat terjadi di dunia maya.

Sebagai ilustrasi, di suatu dunia maya kita bisa mencoba baju-baju yang dipajang di butik maya sepuasnya, lalu membelinya untuk dipakai di suatu acara, sebutlah resepsi pernikahan sahabat kita.

Akad nikah dan upacara adat hingga pemberian ucapan selamat kepada kedua mempelai dilakukan mirip dengan yang terjadi di dunia nyata.

Pulang kondangan dan kembali ke dunia nyata kita merasa senang telah menghadiri hajatan kenalan atau famili.

Dalam metaverse, orang tidak hanya bisa menggunakan akal, namun juga bisa merasakan emosi, seperti gembira, takut, sedih, terharu, dan sebagainya.

Belum lama ini terdengar kisah seorang perempuan yang masuk ke dunia maya lalu ketika sedang berjalan-jalan santai tiba-tiba didatangi beberapa laki-laki yang akan berbuat cabul kepadanya.

Perempuan itu shock dan melaporkan kejadian di dunia maya kepada penyelenggara metaverse yang bersangkutan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com