Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinder Joy Ditarik di Indonesia dan Sejumlah Negara, Ini Daftarnya

Kompas.com - 12/04/2022, 13:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia secara resmi menghentikan sementara peredaran telur cokelat Kinder Joy dari pasaran.

Menurut BPOM, penarikan ini merupakan bentuk kehatia-hatian setelah adanya laporan kasus Salmonella yang terkait dengan produk tersebut di beberapa negara Eropa.

Salmonella adalah jenis bakteri yang paling sering dilaporkan sebagai penyebab penyakit terkait makanan di Amerika Serikat, dikutip dari WebMD.

Baca juga: Peredaran Kinder Joy Dihentikan Sementara, BPOM Lakukan Random Sampling 

 

Penyakit akibat bakteri ini secara resmi disebut salmonellosis. Gejalanya adalah sakit perut, diare, demam, dan nyeri serta kram di perut.

Kebanyakan orang yang terinfeksi akan merasa lebih baik dengan sendirinya dalam waktu 4-7 hari. Infeksi ini sangat umum terjadi.

Dalam kasus yang parah, penderita harus pergi ke rumah sakit. Kendati demikian, sangat jarang ditemukan kasus Salmonella yang bisa mengancam jiwa.

Produk di Eropa berbeda dengan yang terdaftar BPOM

Kendati demikian, BPOM memastikan produk yang ditarik di negara-negara Eropa berbeda dari cokelat Kinder Joy yang terdaftar di BPOM.

"Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella," kata BPOM dalam keterangan tertulis, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

"BPOM juga mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," sambungnya.

Baca juga: BPOM: Jangan Dulu Beli dan Makan Telur Cokelat Kinder Joy

Untuk itu, BPOM akan melakukan pengujian secara random terhadap merek Kinder di seluruh daerah.

Bagi masyarakat yang menemukan produk cokelat Kinder yang tak terdaftar, BPOM meminta agar melaporkannya Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia atau call center HALOBPOM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com