KOMPAS.com - Hand sanitizer adalah salah satu "senjata" untuk memerangi virus corona, selain masker dan sabun.
Bahkan, keberadaan pembersih tangan instan ini sempat menghilang di awal-awal Covid-19 masuk ke Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com (2/3/2022), awal Maret 2020, harga sejumlah merek hand sanitizer melambung tinggi di beberapa platform e-commerce.
Hand sanitizer yang biasanya dijual belasan ribu rupiah, kala itu naik menjadi Rp 49.000 sampai Rp 70.000.
Baca juga: Berikut Gejala Omicron dan Pengobatannya
Meski kini tidak sepopuler dulu, tetapi keberadaan hand sanitizer masih menjadi bagian penting dalam memerangi virus.
Hand sanitizer terutama dengan kandungan alkohol jenis etanol atau isopropil alkohol sebanyak minimum 60 persen, dapat menguraikan dan menghancurkan kapsid virus, sebagaimana dilansir dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Puslitbang Kemkes).
Kapsid adalah selaput protein pelindung dari virus.
Saat selubungnya hancur, virus tidak dapat bertahan dan memperbanyak diri, dan lama-kelamaan akan mati.
Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana
Namun, tahukah Anda apa efek yang ditimbulkan dari penggunaan hand sanitizer secara terus-menerus dan berlebihan?