Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kastengel, Kue Kering Mahal yang Pernah Dijadikan Alat Barter

Kompas.com - 03/05/2021, 09:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Bau harum adonan terigu bercampur keju khas kastengel mulai menyeruak di tengah-tengah kita.

Kastengel adalah kue kering andalan di hari raya Idul Fitri. Bersama kue kering lebaran lainnya seperti nastar dan putri salju, kastengel selalu tersaji di toples-toples kaca di rumah-rumah yang sudah siap menyambut hari raya.

Di antara kue kering lainnya, kastengel termasuk kue kering yang dijual dalam harga cukup mahal.

Lantaran dalam adonannya, diberi banyak parutan keju untuk memberikan aroma dan citarasa khas kastengel.

Baca juga: 3 Jenis Keju untuk Membuat Kastengel yang Gurih dan Harum

Negeri kelahiran kastengel

Kue kering kastengel bukan kue kering asli pribumi. Dari berbagai sumber didapatkan bahwa kastengel adalah kue kering asal negeri kincir angin, Belanda.

Di negara asalnya, kue kering ini bernama kaasstengels, dari kata kaas yang berarti keju dan stengels yang berarti batangan.  

Ilustrasi kastengel di dalam stoples. Kue kastengel biasa disajikan saat Lebaran di Indonesia. SHUTTERSTOCK/EDGUNN Ilustrasi kastengel di dalam stoples. Kue kastengel biasa disajikan saat Lebaran di Indonesia.
Dalam laman Indonesian Chef Association, disebutkan bahwa kastengel disebut pula sebagai kue keju batangan atau kue cheese fingers.

Dinamakan cheese fingers lantaran bentuknya yang kecil memanjang seperti jari-jemari dengan citarasa keju.

Di Belanda, kastengel tentu saja bukan kudapan khas hari raya. Kastengel justru pernah memiliki masa lalu unik, yaitu digunakan sebagai pengganti mata uang.

Kejadian itu terjadi di kota Krabbedijke, dimana jual beli barang dilakukan dengan cara barter menggunakan kastengel. Hal ini dilakukan lantaran kastengel menggunakan komposisi keju mahal, sehingga dianggap sebagai makanan cukup bergengsi.

"Kastengel sendiri masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda, di masa itu terjadi semacam akulturasi budaya juga kuliner," begitu papar Chef Fidin, anggota Indonesian Chef Association.

Kue kering bergengsi ini biasa disajikan di rumah-rumah pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi wanita-wanita pribumi. 

Lewat proses itulah, akhirnya terjadi akulturasi kuliner khas Belanda dengan kuliner nusantara, yang awet terjaga hingga kini.

Baca juga: Apa Itu Keju Edam? Bahan untuk Bikin Kastengel Enak dan Harum

Bahan dan komposisi kastengel 

Ilustrasi kastengel, kue khas Lebaran di Indonesia. Kastengel mengandung keju, serta bertabur keju parut. SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi kastengel, kue khas Lebaran di Indonesia. Kastengel mengandung keju, serta bertabur keju parut.
Kastengel adalah kue kering yang memiliki adonan utama berupa terigu, telur, margarin dan parutan keju.

Enak tidaknya kastengel, mantap tidaknya citarasanya, sangat tergantung dari pemilihan keju yang ada dan seberapa banyak takaran keju yang digunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Kata Media Korea Selatan Usai Shin Tae-yong Kalahkan Timnas Mereka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com