Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

74,4 Juta Dosis Vaksin Covid-19 di Indonesia, Berikut Rinciannya

Kompas.com - 02/05/2021, 14:27 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, Indonesia telah menerima total 73,9 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai produsen seperti Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.

Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tirmizi.

"Itu total ya," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/5/2021).

Puluhan juta dosis vaksin itu datang secara bertahap dan dalam berbagai bentuk.

Ada yang sudah dalam bentuk vaksin jadi atau siap pakai, ada juga yang masih merupakan bahan baku (bulk) juga vaksin setengah jadi.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap 10 Tiba di Indonesia, Ini Sasaran Vaksinasinya

Berikut rincian vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia melalui 10 tahap pengiriman:

  • Tahap 1
    6/12/2020 - 1,2 juta dosis vaksin jadi Sinovac
  • Tahap 2
    31/12/2020 - 1,8 juta dosis vaksin jadi Sinovac
  • Tahap 3
    12/1/2021 - 15 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Sinovac dan, 1,5 juta dosis vaksin setengan jadi dari Sinovac
  • Tahap 4
    2/2/2021 - 10 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Sinovac dan, 1 juta dosis vaksin setengan jadi dari Sinovac
  • Tahap 5
    2/3/2021 - 10 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Sinovac
  • Tahap 6
    8/3/2021 - 1.113.600 dosis vaksin jadi AstraZeneca
  • Tahap 7
    25/3/2021 - 16 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Sinovac
  • Tahap 8
    18/4/2021 - 6 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Sinovac
  • Tahap 9
    26/4/2021 - 3.852.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca
  • Tahap 10
    30/4/2021 - 6 juta dosis bahan baku atau bulk vaksin Sinovac dan 482.400 dosis vaksin jadi Sinopharm

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 Sinovac Dapat Sebabkan Impotensi

Indonesia juga telah menerima 500.000 dosis vaksin Sinopharm hasil pemberian dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang tiba di Tanah Air, Sabtu (1/5/2021).

"Totalnya 74.465.600 (dosis) baik yang bulk maupun jadi. Ini 1 jutanya termasuk Sinopharm yang rencananya untuk Vaksin Gotong Royong," sebut Nadia.

Vaksin Gotong Royong atau program vaksinasi mandiri berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 akan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dari jenis yang digunakan dalam program Pemerintah.

Untuk vaksinasi program pemerintah, masyarakat mendapatkan vaksin Covid-19 dari jenis Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.

Sementara, untuk Vaksinasi Gotong Royong akan menggunakan produk vaksin dari Sinopharm China dan Moderna Amerika Serikat.

Melihat jumlah dosis yang telah tiba di Indonesia saat ini, jika dihitung berdasarkan kebutuhan vaksin Indonesia, maka baru mendapatkan sekitar 17 persen dosis vaksin dari total yang dibutuhkan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia membutuhkan 426 juta dosis vaksin Covid-19 untuk memvaksinasi 181 juta penduduknya.

"Yang diperlukan ada sekitar 426 juta dosis vaksin," kata Budi dalam konferensi pers sebagaimana dikutip dari Kompas.com (29/12/2020).

Dengan asumsi, setiap jiwa menerima 2 dosis vaksin dan berdasarkan panduan Badan Kesehatan Dunia (WHO) diperlukan 15 persen vaksin tambahan sebagai cadangan.

Baca juga: Menkes: Indonesia Perlu Sekitar 426 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Sementara itu, diberitakan Kompas.id, Sabtu (1/5/2021), ke depannya Indonesia masih akan menerima sejumlah dosis vaksin dari berbagai produsen.

Misalnya, Sinopharm yang telah berkomitmen menyediakan 15 juta dosis vaksin bagi Indonesia dan akan dikirimkan secara bertahap hingga kuartal kedua tahun 2021.

Selanjutnya, Moderna juga akan menyediakan 5,2 juta dosis vaksin dan akan mulai dikirimkan awal kuartal ketiga 2021.

"Iya, saat ini yang menjadi PR (adalah) terus mengawal jadwal kedatangan (vaksin agar) tidak terjadi penundaan kembali," kata Nadia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com