KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar pekan vaksinasi di minggu terakhir bulan April 2021.
Seperti diketahui, vaksinasi terus digencarkan di berbagai negara untuk mengatasi virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19.
WHO menyajikan pertimbangan dan tindakan bagi pemangku kepentingan untuk memastikan kesetaraan akses vaksinasi Covid-19 penyandang disabilitas.
Hal ini dirangkum dalam Konsiderasi Vaksinasi Covid-19 untuk Disabilitas yang disusun oleh WHO dan UNICEF, 19 April 2021.
To stop the spread of #COVID19, all prevention measures should be inclusive of persons with disabilities, including vaccination.
???? https://t.co/nHE5btCzIlNo one is safe until everyone is safe! #VaccinEquity — World Health Organization (WHO) (@WHO) April 27, 2021
Baca juga: Begini Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Selama Ramadhan
WHO mencatat bahwa penyandang disabilitas terkena dampak pandemi Covid-19 secara tidak proporsional.
Berdasarkan data dari PBB tahun 2020, diiperkirakan 46 persen lansia 60 tahun ke atas adalah penyandang disabilitas.
Sementara itu, 1 dari 5 wanita kemungkinan besar akan mengalami disabilitas dalam hidupnya.
Sedangkan bagi anak-anak, 1 dari 10 anak di dunia adalah penyandang disabilitas.
Keberadaan mereka semakin rentan, karena dari sekitar 1 miliar populasi penyandang disabilitas, 80 persennya tinggal di negara berkembang.
Baca juga: Terpapar Corona Setelah Terima Vaksin Pertama, Bagaimana Dosis Kedua?
Penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok yang rentan terkena dampak Covid-19.
Baik secara langsung karena infeksi, maupun tidak langsung karena pembatasan untuk mengurangi penyebaran virus.
Ada beragam risiko, hambatan tergantung faktor usia, identitas gender, jenis disabilitas, etnis, orientasi seksual, dan status migrasi.
Adapun alasan penyandang disabilitas lebih berisiko tertular Covid-19, yaitu:
Baca juga: Update Corona India: AS dan Inggris Kirim Ventilator dan Bahan Vaksin
WHO menegaskan bahwa pemerintah di berbagai negara perlu memperhatikan hak dan akses penyandang disabilitas terhadap vaksin Covid-19.
Perhatian khusus perlu diberikan untuk mengidentifikasi dan berkonsultasi dengan kelompok marjinal, yang mungkin menghadapi hambatan berbeda.