Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dan KRL Dipastikan Aman

Kompas.com - 20/02/2021, 12:53 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT KAI Daop I Jakarta memastikan perjalanan kereta api jarak jauh terpantau aman dan lancar pasca-hujan lebat yang terjadi di seputaran Jakarta beberapa hari terakhir.

Sejauh ini tidak ada perjalanan kereta api jarak jauh yang terdampak dan tetap beroperasi sesuai dengan jadwal.

Kondisi serupa juga berlaku pada perjalanan KRL.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Humas PT KAI Daop I Jakarta, Eva Chairunisa sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

"Untuk perjalanan KRL saat ini terpantau normal di semua lintas," kata dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kebakaran Kereta Bawah Tanah di Korsel, 198 Orang Meninggal

Kendati demikian, Eva menjelaskan, operasional perjalanan KRL sempat mengalami kendala pada lintas Pondok Ranji-Kebayoran.

Di mana hambatan tersebut dikarenakan tergenangnya jalur rel di lintas tersebut, tepatnya di KM 17+4/6.

"Sempat terhambat mulai pukul 04.30 WIB, tapi mulai pukul 07.22 WIB genangan air telah surut dan jalur rel kini dapat dilalui secara normal kembali," kata dia.

"Secara keseluruhan seluruh perjalanan KA di area Daop 1 Jakarta terpantau normal untuk saat ini," imbuhnya.

Baca juga: Catat, Ini Cara Menghitung Masa Berlaku Hasil Rapid Antigen dan PCR untuk Syarat Perjalanan Kereta

Ia menambahkan masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas pada saat kondisi hujan.

Guna memantau informasi perjalanan kereta, masyarakat dapat mengetahuinya melalui saluran resmi PT KAI (Persero) di antaranya melalui:

  • Aplikasi KAI Access
  • Website resmi kai.id
  • Contact center 121 line (021)121
  • Layanan pelanggan cs@kai.id
  • Sosial media @keretaapikita @kai121

Baca juga: Penumpang KRL Kini Wajib Pakai Baju Lengan Panjang, Memangnya Efektif?

Kondisi banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran meninjau lokasi langganan banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (9/2/2021).INSTAGRAM.com/ANIESBASWEDAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran meninjau lokasi langganan banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (9/2/2021).

Sementara itu, setidaknya 200 RT terdampak banjir akibat imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) malam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, setidaknya ada 200 RT terdampak banjir imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) malam.

"RT yang terdampak 200 dari total 30.000, 0,6 persen yang terdampak," kata Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakartadalam tayangan Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Bagaimana Solusi Hentikan Banjir Jakarta?

Anies menjelaskan saat ini ada 26 lokasi pengungsian didirikan untuk 329 KK.

Selain terdapat tenda umum di pengungsian, pihaknya juga mendirikan tenda khusus bagi pasien Covid-19.

Menurut Anies, Pemprov DKI sejak awal sudah siap mengantisipasi banjir dan menangani para pengungsi.

Baca juga: Analisis BMKG soal Cuaca Ekstrem Januari-Februari 2021...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Tangani Dokumen agar Tak Rusak Parah karena Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com