Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan untuk Penerima Vaksin Covid-19: Protokol Kesehatan dan 3T Tetap Wajib!

Kompas.com - 14/01/2021, 15:37 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Artis Raffi Ahmad menjadi sorotan publik setelah fotonya tengah berkumpul dengan sejumlah artis tanpa menggunakan masker beredar di media sosial, Rabu (13/1/2021).

Raffi menjadi sorotan karena ia merupakan salah satu figur publik yang mendapatkan kesempatan menjadi penerima vaksin Covid-19 tahap awal.

Ia mendapatkan suntikan Covid-19 di Istana Negara, Jakarta, setelah Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.

Setelah fotonya menyebar dan mendapatkan beragam respons, Raffi mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf melalui akun instagram @raffinagita1717, Kamis (14/1/2021).

Bagaimana melihat keramaian ini, dan memahami apa yang harus dilakukan ketika kita telah menerima vaksin Covid-19?

Baca juga: Raffi Ahmad, Elvis Presley, dan Kampanye Vaksinasi...

Tetap patuh protokol kesehatan

Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan, seseorang yang sudah divaksin Covid-19 bukan berarti aman dari infeksi virus corona.

"Vaksin itu bukan segala-galanya. Apalagi vaksin yang ada sekarang sifatnya hanya memberi proteksi pada individu dan itu pun baru tercapai setelah penyuntikan kedua," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Ia mengingatkan, mereka yang sudah divaksin tetap punya potensi untuk terpapar virus corona maupun menularkan virus.

Oleh karena itu, menerapkan dan patuh protokol kesehatan harus tetap dilakukan.

"Bahwa dia bisa menularkan, masih bisa. Dia terinfeksi, bisa. Menularkan tapi dia enggak bergejala, bisa. Jadi 5M-nya itu wajib, kemudian 3T-nya sangat wajib," ujar Dicky.

Lima M adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. Sementara, 3T adalah testing, tracing, dan treatment.

Dicky mengingatkan, masih banyak orang yang belum mendapatkan vaksinasi dan ada yang tidak divaksin.

Jika 5M dan 3T tidak dijalankan, bukan tidak mungkin kematian dan kasus tetap meningkat walau vaksinasi telah berjalan.

Baca juga: Tak Ikut Vaksinasi di Istana, Dokter Tirta Minta Divaksin di Puskesmas Sleman

Butuh antibodi yang cukup

Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin Sinovac Covid-19 saat pelaksanaan vaksin untuk tenaga medis di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (14/1/20210). Vaksinasi tahap awal akan menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan yang dijadwalkan berlangsung dari Januari hingga Februari 2021.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin Sinovac Covid-19 saat pelaksanaan vaksin untuk tenaga medis di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (14/1/20210). Vaksinasi tahap awal akan menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan yang dijadwalkan berlangsung dari Januari hingga Februari 2021.
Dihubungi terpisah, Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengingatkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang-orang yang akan dan sudah divaksin.

Windhu mengatakan, seseorang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 harus mencapai antibodi yang cukup untuk bisa melindungi dari infeksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com