Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Hentikan Pengembangan Vaksin Covid-19, Apa Alasannya?

Kompas.com - 11/12/2020, 09:31 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Australia menghentikan produksi kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkannya. Hal tersebut dilakukan setelah uji coba menunjukkan vaksin dapat menganggu diagnosis HIV.

Kandidat vaksin virus corona tersebut sedang dikembangkan Universitas Queensland dan pembuat vaksin CSL, salah satu dari empat kandidat yang dikontrak pemerintah Australia.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (11/12/2020), pengembangan vaksin dihentikan setelah tes diagnostik HIV tertentu menghasilkan hasil positif palsu. Data menunjukkan antibodi yang telah dikembangkan mengganggu diagnosis HIV.

Meski begitu, tidak ada efek samping serius yang terlihat dalam uji coba fase satu terhadap 216 peserta.

CSL telah mengambil keputusan dengan pemerintah Australia untuk menghentikan uji coba vaksin fase dua dan fase tiga.

"Hasil ini menyoroti risiko kegagalan yang terkait dengan pengembangan vaksin dini dan penliaian ketat yang terlibat dalam pengambilan keputusan tentang penemuan yang maju," ujar Kepala Ilmuwan CSL, Andrew Nash.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

Lebih lanjut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengungkapkan pihaknya memutuskan vaksin virus corona University of Queensland tidak akan bisa dilanjutkan berdasarkan saran ilmiah. Sehingga,ini tidak lagi menjadi bagian dari rencana vaksin Australia.

Akan tetapi, CSL akan memproduksi 20 juta dosis vaksin tambahan yang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc Inggris.

Sementara itu, pemerintah telah mendapatkan lebih banyak dosis vaksin Novavax, yang telah mempunyai perjanjian kontrak.

Australia juga memiliki perjanjian dengan Pfizer untuk 10 juta dosis vaksin Covid-19, dengan regulator negara menyetujuinya pada Januari 2021.

Secara keseluruhan, Australia telah mengamankan 140 juta unit vaksin untuk menyuntik 25 juta penduduknya, salah satu rasio pembelian vaksin tertinggi terhadap populasi di dunia.

Morrison menyampaikan, pemerintah tidak mengharapkan keempat kandidat vaksin yang dipilihnya untuk diproduksi.

Baca juga: Survei: Warga Australia Puas dengan Respons Negaranya terhadap Covid-19

"Jika itu terjadi, itu akan sangat luar biasa," ujar Morrison.

Australia berada di jalur yang tepat untuk memulai vaksinasi pada Maret 2021, dan diharapkan seluruh populasinya diinokulasi pada akhir tahun.

Melansir Worldometers, Jumat (11/12/2020), Australia mencatat kasus positif Covid-19 sebanyak 28.000 kasus, dengan 7 kasus baru harian.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 25.663 orang telah sembuh dan 908 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Hingga artikel ini ditayangkan, Australia mempunyai 1.429 kasus aktif infeksi virus corona.

Baca juga: Kaleidoskop 2020, Vaksin Covid-19 yang Menentukan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

Tren
4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com