Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu People Pleaser, Ciri, Dampak, hingga Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 26/10/2020, 21:01 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menyenangkan orang lain tidak terdengar buruk. Tapi menyenangkan orang lain dengan cara yang salah dapat berdampak buruk pada diri sendiri.

Dikutip Healthline, 5 Desember 2019, menurut seorang terapis di Bend, Oregon, Erika Myers, menyenangkan orang pada umumnya melampaui kebaikan yang sederhana.

"Dorongan untuk menyenangkan orang lain dapat merusak diri kita sendiri da berpotensi pada hubungan kita ketika kita membiarkan keinginan orang lain menjadi lebih penting daripada kebutuhan kita sendiri,” kata Myers.

Ada orang yang sangat baik terhadap orang lain, tapi ada juga people pleaser (penurut).

Berikut ini tanda-tanda people pleaser:

1. Merendahkan diri sendiri

People pleaser seringkali berurusan dengan harga diri yang rendah dan menarik harga diri mereka dari persetujuan orang lain.

Menurut Myers, people pleaser beranggapan dirinya hanya layak dicintai jika memberikan segalanya kepada orang lain.

Seorang people pleaser percaya orang-orang hanya peduli padanya saat dirinya berguna.

Baca juga: Video Viral Rombongan Wisatawan Dikejar Jerapah, Ini Cerita Sebenarnya

2. Membutuhkan orang lain agar disukai

People pleaser sering khawatir terhadap penolakan orang lain. Kekhawatiran ini sering kali mengarah pada tindakan spesifik yang dirancang untuk membuat orang lain senang sehingga mereka tidak melakukan penolakan.

Seorang people pleaser mungkin juga memiliki keinginan kuat untuk dibutuhkan, percaya bahwa memiliki kesempatan yang lebih baik untuk menerima kasih sayang dari orang yang membutuhkan.

3. Sulit mengatakan tidak

Mungkin khawatir bahwa mengatakan "tidak" atau menolak permintaan bantuan pada seseorang akan membuat mereka berpikir tidak peduli tentang mereka.

Menyetujui untuk melakukan apa yang mereka inginkan mungkin tampak seperti pilihan yang lebih aman, meskipun sebenarnya tidak punya waktu atau keinginan untuk membantu.

Banyak people pleaser setuju untuk melakukan sesuatu ketika mereka tidak suka, seperti membantu seseorang.

Tetapi pola ini dapat menyebabkan masalah, karena ini berarti kebutuhan mereka lebih penting daripada kebutuhan dia sendiri.

Beberapa orang mungkin menyalahgunakan kebaikan dan mengabaikan batasan kemampuan, karena mereka tahu seorang people pleaser akan melakukan apa yang mereka inginkan.

4. Sering meminta maaf tidak pada tempatnya

Apakah Anda selalu mengatakan "maaf" ketika ada yang salah bahkan saat bukan Anda yang salah?

People pleaser melibatkan kesiapan untuk disalahkan, bahkan ketika apa yang terjadi tidak ada hubungannya dengannya.

5. Cepat setuju, bahkan saat tidak terlalu setuju

Persetujuan sering kali tampak seperti cara yang pasti untuk mendapat persetujuan.

Jika mengikuti sesuatu yang tidak Anda setujui hanya untuk membuat semua orang bahagia, maka itu mengatur diri Anda (dan orang lain) untuk frustrasi di masa depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com