Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Studi Terbaru tentang Virus Corona

Kompas.com - 26/10/2020, 06:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan di seluruh dunia kini berlomba-lomba mengungkap misteri seputar virus corona yang muncul sejak akhir 2019.

Berdasarkan data Worldometers, Minggu (25/10/2020), virus corona telah menginfeksi sebanyak 42.990.580 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 31.707.974 pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan 1.155.437 lainnya meninggal dunia.

Oleh karena itu, pengungkapan misteri Covid-19 yang dilakukan para ilmuwan ini sangat penting untuk mendukung pembuatan obat, vaksin, dan menentukan langkah pencegahan.

Baca juga: Studi Cornell University: Presiden AS Donald Trump Pendorong Terbesar Misinformasi Covid-19

Berikut sejumlah studi baru terkait virus corona yang dirilis para ilmuwan. Berikut daftarnya:

Efektivitas plasma darah

Sebuah studi yang diterbitkan British Medical Journal (BMJ) menunjukkan pengobatan menggunakan plasma darah pasien yang pulih tak banyak berpengaruh pada pasien virus corona.

Hasil studi itu didapatkan setelah meneliti 400 pasien Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit seluruh India, antara April dan Juli 2020.

Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, satu di antaranya menerima dua transfusi plasma selang 24 jam dan mendapat perawatan terbaik.

Usai 7 hari, beberapa gejala seperti sesak napas dan kelelahan terlihat membaik. Namun, pengobatan itu tak mengurangi kemungkinan kematian atau peningkatan gejala menjadi parah.

"Percobaan dapat menunjukkan efek kecil pada tingkat di mana pasien dapat terbebas dari virus, tetapi ini tidak cukup untuk meningkatkan pemulihan mereka dari penyakit," kata Simon Clarke, ahli mikrobiologi seluler di Univesity of Reading.

Baca juga: Studi: Plasma Darah Tak Beri Banyak Manfaat dalam Pengobatan Covid-19

Vaksin AstraZeneca

Baru-baru ini, satu penelitian menyebut vaksin dari AstraZeneca dinilai dapat memicu kekebalan yang kuat dari virus corona.

Menurut analisis para ilmuwan independen di Inggris, hasil pengujian sementara ini bisa menjadi kabar positif.

"Vaksin ini melakukan semua yang kami harapkan dan itu kabar baik dalam perjuangan kami melawan penyakit," kata ahli virologi dari University of Bristol yang juga menjadi pemimpin penelitian, David Matthews.

Vaksin AstraZeneca yang bekerja sama dengan Oxford University ini dibuat dengan mengambil virus flu biasa yang disebut adenovirus dari simpanse dan menghapus sekitar 20 persen instruksi virus.

Baca juga: Studi: Vaksin Corona AstraZeneca Disebut Picu Respons Imun Kuat dan Sesuai Instruksi

Potensi kematian Covid-19 di AS

Studi permodelan yang dilakukan Institute for Health Metrics dan Evaluation (IHME), University of Washington, memperkirakan angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat akan melebihi 500.000 pada Februari 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com