Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara di Asia dengan Kematian Covid-19 Tertinggi, Indonesia Nomor 3

Kompas.com - 19/10/2020, 20:04 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penambahan kasus baru positif virus corona di sejumlah negara masih terjadi, termasuk negara-negara di Asia.

Berdasarkan data Worldometers, Senin (19/10/2020), tercatat total ada 12.547.166 kasus virus corona di Asia.

Jumlah kasus sembuh dari Covid-19 kini ada sebanyak 10.919.269, sementara kematian ada 224.694 kasus.

 

Dari kasus kematian akibat virus corona tersebut, India mencatatkan angka terbanyak, yakni 114.640 kasus.

Selanjutnya, pada urutan kedua ada Iran dan urutan ketiga ada Indonesia.

Baca juga: UPDATE: Tambah 3.373, Total Ada 365.240 Kasus Covid-19 di Indonesia

Berikut ini urutan 10 negara dengan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di Asia:

1. India

  • Total kasus: 7.550.273
  • Sembuh: 6.663.608
  • Kematian: 114.640

2. Iran

  • Total kasus: 534.630
  • Sembuh: 431.360
  • Kematian: 30.712

3. Indonesia

  • Total kasus: 365.240
  • Sembuh: 289.240
  • Kematian: 12.617

4. Irak

  • Total kasus: 426.630
  • Sembuh: 360.480
  • Kematian: 10.254

Baca juga: Twitter Hapus Twit Satgas Corona Gedung Putih yang Sebut Masker Tak Efektif

5. Turki

  • Total kasus: 347.490
  • Sembuh: 304
  • Kematian: 9.296

6. Filipina

  • Total kasus: 359.170
  • Sembuh: 310.300
  • Kematian: 6.675

7. Pakistan

  • Total kasus: 323.450
  • Sembuh: 307.410
  • Kematian: 6.659

Baca juga: Kasus Corona Dunia Tembus 40 Juta, Ini 5 Negara Asia dengan Kasus Terbanyak

8. Bangladesh

  • Total kasus: 390.210
  • Sembuh: 305.600
  • Kematian: 5.681

9. Arab Saudi

  • Total kasus: 342.200
  • Sembuh: 328.540
  • Kematian: 5.185

10. China

  • Total kasus: 85.685
  • Sembuh: 80.802
  • Kematian: 4.634

Baca juga: 3 Vaksin Corona China Disebut Lolos Uji Klinis Fase Tiga, Begini Kata Ahli

Indikator program pengendalian

Jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini adalah yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Diberitakan Kompas.com, 25 September 2020, pakar epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan angka kematian adalah indikator valid untuk melihat performa program pengendalian suatu negara atau wilayah.

Menurutnya, angka kematian tidak bisa disepelekan atau diabaikan.

Dicky mengatakan pemerintah perlu melakukan evaluasi strategi dalam penanganan Covid-19.

Strategi tersebut yakni melakukan peningkatan testing yang harus komprehensif.

Selain itu, perlu penyempurnaan manajemen pengendalian Covid-19, baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Kalau saya sarankan, evaluasi harus kembali pada jalur yang benar. Jalur yang benar yakni menempatkan sektor kesehatan sebagai mana fungsinya dan Menteri Kesehatan sebagai komandannya," ujar Dicky.

Baca juga: 11 Kandidat Vaksin Virus Corona Capai Fase 3, Kapan Siap Diberikan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com