KOMPAS.com - Proses pengembangan vaksin untuk virus corona Covid-19 masih terus berjalan.
Melansir The Guardian (14/10/2020), sejauh ini ada lebih dari 170 vaksin sedang diteliti, dan sebanyak 11 kandidat telah mencapai tahap 3. Berikut ini daftaranya:
Banyak orang bertanya-tanya, apakah proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu lama?
Apa saja proses yang harus dilalui hingga nantinya muncul satu vaksin yang disetujui, siap didistribusikan dan digunakan?
Melansir ABC, sebuah vaksin akan dinyatakan aman, efektif, dan siap digunakan secara luas ketika sudah terbukti cukup aman dan efektif digunakan manusia untuk menjaga kekebalan dari virus.
Untuk mengetahui apakah vaksin aman dan efektif, para ahli atau perusahaan pengembang akan melakukan uji coba vaksin kepada hewan dan manusia dalam beberapa tahap.
Baca juga: Vaksin Corona Disebut Siap November, Bagaimana Pemeriksaan Halal dari MUI?
Biasanya untuk uji pada manusia akan terdiri dari tiga tahap yang pelaksanaannya membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.
Pada tahap pertama, jumlah orang yang menjadi relawan penerima vaksin masih sedikit, kemudian jumlahnnya bertambah banyak di setiap tahap selanjutnya.
Setelah diberikan dalam tiga tahap, akan dilakukan evaluasi terhadap hasil uji coba tersebut.
Adakah laporan tertentu yang datang dari para relawan setelah menerima vaksin, misalnya timbul efek samping, infeksi, keluhan, atau semua berjalan baik-baik saja, dan sebagainya.
Selain itu, dari jumlah relawan yang ada, tidak semua mendapatkan vaksin yang sesungguhnya, sebagian yang lain mendapatkan plasebo atau obat kosong untuk kontrol penelitian.
Jika relawan yang mendapatkan plasebo ternyata lebih banyak yang terinfeksi atau mengalami infeksi dengan gejala berat sementara penerima vaksin tidak, itu berarti vaksin sudah bekerja secara efektif.
Ini mengingat vaksin dirancang memang untuk mengurangi potensi infeksi dan meringankan gejala mereka yang sudah terinfeksi.
Untuk diketahui, sepanjang uji coba tahap 1-3 berlangsung, prosesnya dievaluasi secara berkala oleh badan khusus yang memiliki kewenangan untuk mengakhiri proses uji coba, apabila hasil yang ditunjukkan terlalu membahayakan.
Jika hasilnya menunjukkan efektivitas dan keamanan penggunaan, data-data yang ada kemudian diserahkan pada badan pemeriksa obat dan makanan untuk ditelaah lebih lanjut dan mendapatkan lisensi atau persetujuan.