KOMPAS.com - Berapa lama Anda mencuci seprai dan membersihkan tempat tidur yang digunakan setiap hari?
Perlu diketahui, ada dampaknya jika Anda malas membersihkan tempat tidur dan mencuci seprai. Apa dampaknya?
Dilansir dari The Guardian, 8 Oktober 2020, pakar pernapasan dari Rumah Sakit Sir Charles Gairdner di Australia Barat, Profesor John Blakey, mengatakan, jika kita tidak membersihkan tempat tidur dalam setahun, artinya berat benda itu akan lebih dari satu kilogram hanya karena kulit mati yang menumpuk.
Efek buruknya, arthropoda tungau mikroskopis kecil (seperti laba-laba) tumbuh subur di sel-sel kulit mati ini, terutama di bantal.
Sebab mereka menyukai tempat yang lembab.
"Lebih dari 10 persen dari berat bantal berbulu adalah (berat) ratusan ribu tungau debu dan kotorannya," ujar Blakey.
Baca juga: Mengenal Tungau, Gejala Alergi hingga Cara Menghilangkannya
Keberadaan tungau di tempat tidur atau bantal ini akan menjadi masalah bagi penderita asma dan dapat menyebabkan gejala jenis hayfever sepanjang tahun.
Hal ini karena ada spora jamur penyebab alergi seperti Aspergillus fumigatus.
Selain itu, Blakey menjelaskan, tungau dapat berkembang di tempat tidur yang lembab termasuk bakteri yang dapat mengubah mikrobioma paru-paru dan menyebabkan infeksi.
Dokter kulit dari Central Sydney Dermatology, Australia, Dr Steven Shumack mengatakan, kondisi kulit eksim dan dermatitis dapat diperburuk oleh bakteri yang mengintai di tempat tidur yang tidak dibersihkan.
Ia menyebutkan, memaparkan kulit yang terinfeksi ke seprai juga dapat menyebabkan infeksi berulang.
Oleh karena itu, penting mewaspadai orang yang memiliki penyakit kulit untuk duduk di atas tempat tidur atau sarung bantal Anda.
Dilansir dari WebMD, sel kulit mati, keringat, air liur, dan lainnya dapat mengubah tempat tidur menjadi markas untuk kuman berkembang biak.
Hal itu juga berdampak pada munculnya jerawat yang parah.
Sebab, pada sarung bantal kotor tertanam kulit mati, dan bakteri yang dapat menyumbat pori-pori kulit.