Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Konvensi Hak-hak Perempuan Pertama di Amerika Serikat

Kompas.com - 19/07/2020, 09:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Hari ini, 172 tahun lalu, tepatnya pada 19 Juli 1848 bertempat di Kapel Wesleyan, Seneca Falls, New York, untuk pertama kalinya diselenggarakan konvensi tentang hak-hak perempuan di Amerika Serikat yang dihadiri oleh hampir 200 perempuan.

Konvensi ini diselenggarakan oleh Lucretia Mott dan Elizabeth Cady Stanton, dua aktivis anti-perbudakan yang dipertemukan saat penyelenggaraan Konvensi Anti-Perbudakan Dunia 1840 di London, Inggris.

Saat itu, Mott dan Stanton dilarang untuk memasuki konvensi karena keduanya adalah perempuan.

Hal itu kemudian menimbulkan memicu kemarahan pada diri mereka dan mendorong keduanya untuk memulai gerakan hak-hak perempuan di Amerika Serikat.

Pada tahun 1848, di rumah Stanton dekat Seneca Falls, kedua perempuan itu, bersama dengan Martha Wright, Mary Ann McClintock, dan Jane Hunt, mengirimkan undangan untuk menghadiri konferensi perempuan yang akan diadakan di Seneca Falls.

Melansir History, pengumuman yang diterbitkan di surat kabar Seneca County Courier pada 14 Juli 1848 itu berbunyi sebagai berikut.

“Sebuah Konvensi untuk membahas kondisi sosial, sipil, dan agama serta hak-hak perempuan akan diadakan di Kapel Wesleyan, di Seneca Falls, pada hari Rabu dan Kamis, 19 dan 20 Juli 1848; konvensi dimulai pukul 10 pagi."

"Pada hari pertama, pertemuan hanya boleh dihadiri oleh perempuan, yang diundang untuk hadir. Pertemuan akan dibuka untuk umum pada hari kedua, ketika Lucretia Mott, dari Philadelphia, bersama hadirin sekalian, akan membahas Konvensi.”

Kesetaraan hak bagi perempuan

Pada 19 Juli 1848, 200 wanita berkumpul di Kapel Wesleyan, dan diikuti oleh pembacaan 'Declaration of Sentiments and Grievances' oleh Stanton.

Deklarasi itu telah ia buat beberapa hari sebelumnya, dan dimodelkan pada Deklarasi Kemerdekaan. Berikut adalah kutipan proklamasi dari deklarasi tersebut.

"Kami menyatakan kebenaran agar menjadi jelas: bahwa semua pria dan wanita diciptakan sama; bahwa mereka diberkahi oleh Pencipta mereka dengan hak-hak tertentu yang tidak dapat dicabut ...”

Baca juga: Hari Perempuan Sedunia, Sadar Kesehatan Reproduksi dan Hak Perempuan

Declaration of Sentiments and Grievances kemudian merinci ketidakadilan yang diderita perempuan di Amerika Serikat dan meminta perempuan AS untuk mengorganisir dan mengajukan petisi tentang hak-hak mereka.

Pada hari kedua konvensi, laki-laki yang diundang untuk hadir, ada sekitar 40 orang, termasuk aktivis Afro-Amerika yang terkenal, Frederick Douglass.

Hari itu, Declaration of Sentiments and Grievances diadopsi dan ditandatangani oleh majelis. Konvensi ini juga mengeluarkan 12 resolusi, 11 disepakati dengan suara bulat, yang menyerukan kesetaraan hak bagi perempuan.

Hak memilih

Perdebatan cukup panjang terjadi pada saat pembahasan resolusi kesembilan yang menyatakan:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Muncul Bintik Matahari Baru, Akankah Kembali Picu Aurora?

Muncul Bintik Matahari Baru, Akankah Kembali Picu Aurora?

Tren
Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Terlama di Era Jokowi

Tren
6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari

6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari

Tren
KAI Gelar Diskon Tiket 20 Persen hingga 20 Mei 2024, Ini Daftar Keretanya

KAI Gelar Diskon Tiket 20 Persen hingga 20 Mei 2024, Ini Daftar Keretanya

Tren
Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Tren
Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com