Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 19 Juli: 14,4 Juta Kasus Infeksi | Tes Antibodi di Inggris Akurasi 98,6 Persen

Kompas.com - 19/07/2020, 08:18 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Total kasus virus corona sampai dengan Minggu (19/7/2020) secara global ada sebanyak 14.403.633 kasus.

Adapun jumlah kematian ada sebanyak 604.083 korban meninggal dunia. Sedangkan pasien yang sembuh ada sebanyak 8.585.744 orang.

Berikut ini 10 negara dunia dengan kasus virus corona terbesar melansir dari Worldometers:

  1. Amerika Serikat 3.831.258 kasus, 142.859 meninggal dunia, dan 1.773.783 sembuh
  2. Brazil 2.075.124 kasus, 78.735 meninggal dunia, dan 1.366.775 sembuh
  3. India 1.077.864 kasus, 26.828 meninggal dunia, dan 677.630 sembuh
  4. Rusia 765.437 kasus, 12.247 meninggal dunia, dan 546.863 sembuh
  5. Afrika Selatan 350.879 kasus, 4.948 meninggal dunia, dan 182.230 sembuh
  6. Peru 349.500 kasus, 12.998 meninggal dunia, dan 238.086 sembuh
  7. Mexico 331.298 kasus, 38.310 meninggal dunia, dan 208.436 sembuh
  8. Chili 328.846 kasus, 8.445 meninggal dunia, dan 299.449 sembuh
  9. Spanyol 307.335 kasus, 28.420 meninggal dunia
  10. Inggris 294.066 kasus, 45.273 meninggal dunia

Adapun berikut 10 pembaruan terbaru di seluruh dunia:

1. Amerika

Puluhan narapidana di Hawaii yang ditempatkan di penjara swasta di Arizona selatan tengah dipantau terhadap risiko penularan Covid-19.

Saat ini 45 narapidana di Saguaro Correctional Center tengah dikarantina dan sedang dimonitor gejala-gejalanya.

Adapun 28 narapidana lain yang melakukan kontak juga akan dikarantina selama 14 hari.

Perkembangan kasus virus corona di negara ini mengutip dari Aljazeera, adalah penambahan 70.000 kasus selama dua hari berturut-turut. 

Seiring meningkatnya kasus infeksi, sejumlah pejabat menyarankan pentingnya pemakaian masker di tempat umum. 

2. G20

Negara-negara G20 akan mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan utang terhadap negara-negara miskin yang terkena virus corona pada paruh kedua 2020.

Sebanyak 20 negara paling maju mengumumkan penghentian pembayaran utang satu tahun terhadap negara-negara termiskin di dunia pada Bulan April.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Lampaui China, Ini Penjelasan Epidemiolog

Akan tetapi hal itu dikritik karena tindakan itu dianggap tidak memadai untuk mencegah dampak buruk pandemi.

Presiden Bank Dunia David Malpass menyerukan inisiatif penangguhan hutang akan diperpanjang sampai akhir tahun 2021.

Sementara banyak badan amal termasuk Oxfam mengatakan perlu diperpanjang hingga 2022 untuk mencegah terjadinya bencana bagi ratusan juta orang.

Dalam pernyataan terakhir mereka setelah pembicaraan virtual yang diadakan oleh Arab Saudi, para menteri dan bankir G20 mengatakan mereka akan mempertimbangkan kemungkinan perpanjangan, inisiatif penangguhan hutang pada paruh kedua tahun 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com