Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tanda-tanda Tubuh Saat Kurang Makan Sayur

Kompas.com - 13/07/2020, 08:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sayuran bukan makanan yang disukai semua orang. Ada orang-orang yang tidak menyukainya karena rasanya yang hambar.

Meski begitu, sayuran dibutuhkan bagi tubuh agar tetap sehat.

Seorang ahli diet Maggie Michalczyk mengatakan bahwa sayuran memiliki banyak manfaat seperti kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan serat.

Baca juga: Kurma untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?

Berikut tanda seseorang kekurangan konsumsi sayuran dilansir Medical Daily, Senin (6/7/2020):

1. Mood jelek

Michalczyk mengatakan bahwa sayuran adalah sumber penting berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk fungsi-fungsi penting tubuh.

Dia menambahkan bahwa tidak makan sayuran yang cukup, lalu justru memperbanyak makan makanan tinggi lemak, tinggi karbohidrat atau olahan akan menghasilkan ledakan energi diikuti dengan tabrakan.

Hal itu bisa mengakibatkan kelelahan, kehilangan ingatan, dan perubahan suasana hati.

"Vitamin dan mineral yang ditemukan dalam sayuran dapat memainkan peran penting dalam pengaturan suasana hati Anda," katanya.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan

2. Mudah merasa lapar

Ahli gizi Yasi Ansari mengatakan bahwa serat yang cukup dari sayuran membantu meningkatkan rasa kenyang dan membuat kenyang lebih lama sambil membantu mempertahankan energi.

Ansari mengatakan tak cukup makan sayuran berpotensi ingin makan lain atau camilan, meskipun baru saja makan sesuatu.

3. Kulit kusam

Menurut ahli gizi lainnya Keri Gans sayuran mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.

Radikal bebas diketahui dapat merusak tekstur kulit. Dia mencontohkan, sayuran seperti tomat dapat menghidrasi kulit sehingga tidak kusam.

Baca juga: Saat Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Utama di AS Kalahkan Jantung...

4. Gampang kram otot

Anggota tim fisioterapis Run To Care 2019, Heri, melakukan peregangan otot pelari relay (estafet) ultramaraton Andhika Akbar di Check Point 3 di Kantor Kecamatan Pupuan, Kab. Tabanan, Bali, Sabtu (27/7/2019).
 
Yang sering terjadi pada pelari ultramaraton adalah kram maupun tegang pada otot kaki.

Selain dilakukan fisioterapi peregangan otot, pelari juga dikompres es pada bagian otot yang tegang.

Kompas.com/Josephus Primus Anggota tim fisioterapis Run To Care 2019, Heri, melakukan peregangan otot pelari relay (estafet) ultramaraton Andhika Akbar di Check Point 3 di Kantor Kecamatan Pupuan, Kab. Tabanan, Bali, Sabtu (27/7/2019). Yang sering terjadi pada pelari ultramaraton adalah kram maupun tegang pada otot kaki. Selain dilakukan fisioterapi peregangan otot, pelari juga dikompres es pada bagian otot yang tegang.

Ahli gizi Charlotte Martin menjelaskan bahwa otot membutuhkan kalium yang cukup untuk kontraksi otot polos.

Kram dan kedutan otot dapat terjadi karena kadar mineral yang sangat rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com