KOMPAS.com – Beberapa hari lagi akan tiba datangnya bulan Puasa. Buah kurma mulai tampak hadir berlimpah di mana-mana, khususnya di pasar-pasar, baik di pasar modern, pasar swalayan maupun pasar tradisional.
Kurma memang merupakan salah satu buah yang keberadaannya identik dengan kehadiran bulan Puasa. Sebab buah kurma diyakini menyehatkan untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa, sebab kurma biasa dikonsumsi Nabi Muhammad SAW.
Selain karena ada tuntunan sunah saat berbuka, memakan buah kurma ternyata memiliki banyak manfaat di dalamnya.
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 24 April dan Idul Fitri 24 Mei 2020
Tinggi glukosa
Pakar Gizi Masyarakat Kemenkes RI Nurfi Afriansyah menjelaskan, pada saat berbuka puasa, tubuh perlu segera memperoleh sediaan energi siap serap dalam bentuk glukosa untuk tiap sel hidupnya, terutama sel-sel otak dan saraf.
Glukosa adalah jenis karbohidrat paling sederhana, dan merupakan gula utama dalam darah, bahan bakar dasar bagi tubuh. Ia esensial untuk berfungsinya seluruh sel, khususnya sel-sel otak dan saraf.
Glukosa memasuki aliran darah melalui dinding-dinding usus kecil, melintasi sel-sel tubuh dan hati. Dengan bantuan hormon insulin, sel-sel menyerap glukosa dan memanfaatkannya sebagai energi.
Kurma menurut peneliti pada Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Balitbangkes Kemenkes itu mengandung energi dan gula jenis glukosa yang tergolong amat tinggi. Yaitu setiap 100 gram kurma terkandung energi sebesar 271 kcal (kilokalori) dan glukosa sekitar 25 gram.
“Dibandingkan dengan beberapa buah-buahan lain, jumlah gula (total) dan glukosa kurma memang jauh lebih tinggi, sedangkan kadar energinya hanya kalah dengan kismis. Yaitu 289 berbanding 271,” kata Nurfi seperti dikutip dari Harian Kompas, (24/11/2001).
Baca juga: Berikut Imbauan Kemenag soal Pelaksanaan Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
Nurfi menjelaskan, energi yang didapat dengan mengonsumsi kurma 100 gram kira-kira setara dengan energi yang diperoleh dengan mengonsumsi nasi 150 gram.
Bedanya, sebagian besar gula yang ada pada nasi berbentuk karbohidrat kompleks sehingga perlu dipecah dulu menjadi glukosa untuk dapat dimanfaatkan sebagai energi. Sedangkan sebagian besar gula yang terdapat dalam kurma sudah berupa glukosa sehingga dapat langsung dipakai sebagai energi.
Dengan alasan tersebut, mengonsumsi kurma sewaktu mengawali berbuka puasa jelas lebih baik daripada mengonsumsi makanan lain sumber karbohidrat kompleks seperti nasi.
Menyehatkan jantung dan pembuluh darah
Pesona gizi kurma tak berhenti sampai di situ. Kurma juga menyediakan beberapa zat gizi dan zat nirgizi penting, seperti kalium, magnesium, niasin, dan serat dalam jumlah yang dapat diandalkan. Keempat zat itu memiliki fungsi penting bagi jantung dan pembuluh darah.
Kalium berperan membuat jantung dapat berdenyut teratur, mengaktifkan kontraksi otot, mengendalikan keseimbangan air dalam jaringan dan sel-sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah.