Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Cambridge: Virus Corona Covid-19 Diduga Menyebar sejak September 2019

Kompas.com - 17/04/2020, 18:29 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usaha penyelidikan untuk menemukan asal-muasal virus corona penyebab Covid-19 masih terus dilakukan.

Informasi awal bahwa virus ini bermula dari pasar seafood Huanan di Wuhan, China hingga saat ini masih berupa dugaan dan belum menjadi sebuah kepastian.

Salah satu penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan justru mengarah pada dugaan bahwa virus ini muncul di wilayah yang berada lebih jauh ke selatan dibanding Wuhan yang terletak di tengah China.

Baca juga: Update: 5.923 Kasus Positif, Berikut Upaya Sejumlah Daerah di Indonesia Mengatasi Corona

Diduga sejak September 2019

Melansir SCMP (17/4/2020), tim peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris yang menyelidiki asal virus telah menganalisis sejumlah besar strain dari seluruh dunia dan menghitung bahwa awal mula wabah terjadi antara 13 September dan 7 Desember 2019.

"Virus ini mungkin telah bermutasi menjadi bentuk yang "efisien menginfeksi manusia" sejak berbulan-bulan yang lalu, tetapi virus ini tetap tinggal di tubuh kelelawar atau hewan lain atau bahkan manusia selama beberapa bulan tanpa menulari orang lain," kata Peter Forster, pakar genetik dari Universitas Cambridge.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah yang dimuat di Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Tim tersebut menganalisis strain menggunakan jaringan filogenetik, sebuah algoritma matematika yang dapat memetakan pergerakan global organisme melalui mutasi gen mereka.

Mereka masih berusaha untuk menentukan lokasi pasien nol, dan berharap bantuan dari para ilmuwan di China, tetapi beberapa tanda awal mendorong mereka untuk melihat ke daerah di selatan Wuhan, di mana infeksi virus corona pertama kali dilaporkan pada bulan Desember.

"Apa yang kami rekonstruksi dalam jaringan filogenetik adalah penyebaran signifikan pertama di antara manusia," kata Forster.

Baca juga: Peneliti Temukan 3 Varian Virus Corona Penyebab Covid-19, Apa Saja?

Peta penyebaran

Penelitian tersebut juga menemukan fakta bahwa sebagian besar strain yang diambil sampelnya di Amerika Serikat dan Australia secara genetik lebih dekat dengan virus yang ada di kelelawar daripada strain yang lazim dijumpai pada pasien dari seluruh Asia Timur.

Sementara itu jenis virus corona yang ditemukan di Eropa utamanya adalah keturunan dari virus varian Asia Timur.

Namun, jurnal itu hanya meneliti 160 strain pertama yang dikumpulkan setelah akhir Desember. Terbatasnya sampel yang ada membatasi kemampuan peneliti untuk menentukan kapan dan di mana wabah pertama sebenarnya dimulai.

Dalam studi baru yang belum ditinjau, Forster dan rekan-rekannya dari beberapa lembaga termasuk Institute of Forensic Genetics di Munster, Jerman, memperluas basis data untuk menyertakan 1.001 sekuens genom penuh berkualitas tinggi yang dirilis oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com