Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coca-Cola dan Unilever Boikot Iklan di Facebook

Kompas.com - 27/06/2020, 15:14 WIB
Retia Kartika Dewi,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan Coca-Cola menghentikan semua iklan digital di platform media sosial Facebook secara global selama setidaknya 30 hari mulai 1 Juli 2020.

Adapun pengumuman tersebut disampaikan pada Jumat (26/6/2020) malam.

Melansir dari The Verge (26/6/2020), langkah ini merupakan bagian dari boikot terhadap Facebook dan Instagram. 

Selain kedua platform tersebut, Coca-Cola juga memboikot organisasi lainnya yang diselenggarakan oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, NAACP, dan organisasi lain yang disebut kampanye "Stop Hate for Profit".

Diketahui, kampanye ini telah berlangsung sejak minggu lalu.

Baca juga: Levis, Coca-Cola, dan Brand Lain Setop Iklan di Medsos, Ada Apa?

Facebook dinilai gagal atasi ujaran kebencian

Boikot yang dilakukan merupakan bentuk protes setelah Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.

Namun, pihak Coca-cola melangkah lebih maju dibandingkan perusahaan-perusahaan lainnya dengan memboikot semua iklan secara global di platform media sosial, bukan hanya Facebook dan Instagram.

Muncul kabar bahwa tindakan tersebut juga akan memboikot Twitter, YouTube, dan platform lainnya.

"Mulai 1 Juli, The Coca Cola Company akan menghentikan sementara iklan-iklan di semua platform media sosial secara global setidaknya selama 30 hari," ujar CEO Coca-Cola Company, James Quincey dalam pernyataan resmi di web mereka.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan mengambil waktu untuk menilai kembali standar dan kebijakan periklanan untuk menentukan apakah revisi diperlukan secara internal.

"Apalagi yang harus kami harapkan dari mitra media sosial (rasisme), untuk menghilangkan platform kebencian, kekerasan, dan konten yang tidak pantas. Kami akan memberi tahu mereka bahwa kami mengharapkan akuntabilitas, tindakan, dan transparansi yang lebih besar dari mereka," lanjut James.

Baca juga: Cegah Corona, Coca-Cola Amatil Batasi Perjalanan Semua Karyawannya

Boikot oleh Unilever dan Verizon

Sebelumnya, Unilever bergabung dengan Verizon sebagai dua perusahaan terbesar yang berpartisipasi dalam boikot sebelum Coca-Cola ikut serta.

Adapun CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan, adanya serangkaian perubahan kebijakan yang tampaknya dirancang untuk mencoba dan mengatasi banyak masalah.

Kritik yang dihadapi perusahaan-perusahan tersebut mengenai kurangnya moderasi ancaman kekerasan, pidato kebencian, dan informasi yang salah yang diunggah oleh Presiden AS, Donald Trump dan akun kontroversial lainnya.

"Ini melanjutkan tren yang signifikan dari merek-merek besar, yang berkomitmen untuk menghentikan sementara iklan Facebook setidaknya untuk Juli 2020," ujar pernyaatan dari organisasi nirlaba Color of Change yang progresif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com