Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Mengapa Pasien Sembuh di Korea Selatan Kembali Dinyatakan Positif Covid-19

Kompas.com - 17/04/2020, 13:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pejabat kesehatan Korea Selatan saat ini sedang menyelidiki penyebab pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 kembali dinyatakan positif virus corona.

Menurut para ahli, penyebabnya di antaranya infeksi ulang, kambuh, atau tes yang tidak konsisten.

Dilansir dari Reuters, Jumat (17/4/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) telah melaporkan 141 kasus pasien sembuh kembali positif Covid-19 pada Kamis (16/4/2020).

Infeksi ulang atau kambuh?

Meski infeksi ulang atau re-infeksi akan menjadi skenario paling memprihatinkan karena berimplikasi pada pengembangan kekebalan dalam satu populasi, tetapi KCDC dan banyak ahli menilai kemungkinan itu sangat kecil, bahkan tak mungkin.

Sebaliknya, KCDC berpandangan, hal itu terjadi karena kambuh atau reaktivasi virus.

Kambuh, artinya, sebagian virus memasuki keadaan tidak aktif untuk sementara waktu.

Atau, beberapa pasien mungkin memiliki kondisi tertentu yang membuat mereka rentan terhadap virus yang kembali hidup dalam sistem tubuh mereka.

Baca juga: Korea Selatan Laporkan Dugaan Infeksi Ulang Virus Corona, WHO: Kami Belum Tahu

Baru-baru ini, para dokter di China dan Amerika Serikat melakukan penelitian dan hasilnya menunjukkan bahwa virus corona dapat merusak limfosit T atau dikenal sebagai sel T.

Sel itu memainkan peran sentral dalam sistem kekebalan tubuh dan memiliki kemampuan untuk melawan infeksi.

Seorang ahli virus di Korea University College of Pharmacy Kim Jeong-ki membandingkan kambuhnya virus corona setelah perawatan dengan pegas yang patah kembali setelah ditekan.

"Ketika Anda menekan pegas, itu menjadi kecil. Ketika Anda melepaskan tangan, pegas itu muncul," kata dia.

Temuan virus corona yang aktif kembali ini menandakan tantangan baru untuk menahan penyebarannya.

Seorang ahli dalam pengembangan vaksin sekaligus profesor di Chung-Ang University Seol Dai-wu menyebutkan, sejauh ini Korea Selatan masih belum menemukan kasus pasien yang kambuh kembali dapat menyebarkan virus ke pihak ketiga.

"Otoritas kesehatan Korea Selatan masih belum menemukan kasus di mana pasien yang kambuh kembali menyebarkan virus ke pihak ketiga. Tetapi jika infeksi seperti itu terbukti, itu akan menjadi masalah besar," kata Seol Dai-wu.

Baca juga: Korea Selatan Sukses Tangani Corona, Ternyata Belajar dari Wabah MERS

Batas pengujian

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berfoto selfie di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berfoto selfie di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.
Pasien di Korea Selatan dianggap bersih dari virus ketika mereka menjalani dua kali tes dalam periode 48 jam dan hasilnya menunjukkan negatif.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com