KOMPAS.com - Infeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 masih terus terjadi di berbagai negara di dunia. Lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini, di mana sekitar 500 ribu di antaranya dinyatakan pulih.
Namun dari orang-orang yang telah dinyatakan pulih tersebut, terdapat beberapa kasus pasien sembuh dari Covid-19 kembali dinyatakan positif untuk kedua kalinya.
Sehingga kondisi itu memunculkan pertanyaan, apakah seseorang yang telah terinfeksi dan sembuh dapat kembali terkena virus?
Baca juga: Gejala Baru Virus Corona, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Langkah Pencegahan?
Tidak ada jaminan
Melansir Independent, disebutkan walaupun tingkat pemulihan termasuk tinggi, bukan berarti mereka yang telah terinfeksi virus corona menjadi tak berisiko.
Hal ini dikarenakan, para ahli percaya bahwa terinfeksi virus ini sekali, bukan berarti seseorang tidak dapat sakit lagi.
Kondisi tersebut yang perlu diketahui mengenai kekebalan virus corona dan penularan virus lebih dari satu kali.
Menurut Direktur Pencegahan dan Perawatan Pneumonia di China Japan Friendship Hospital di Beijing, Li QinGyuan, mereka yang telah terinfeksi Covid-19 mengembangkan antibodi pelindung, tapi tidak jelas berapa lama perlindungan tersebut berlangsung.
"Namun pada individu tertentu, antibodi tidak dapat bertahan lama. Banyak pasien yang telah sembuh, ada kemungkinan kambuh," kata Li.
Sementara saat ini pada anak-anak diyakini bahwa virus memunculkan perkembangan, setidaknya kekebalan jangka pendek.
"Tidak ada yang tahu pasti, tetapi kebanyakan anak-anak kemungkinan mengembangkan setidaknya kekebalan jangka pendek terhadap virus corona yang menyebabkan Covid-19," ujar Asisten Profesor Pediatri di University of Texas Medical School di Houston Dr Peter Jung.
Jung menambahkan, namun seperti halnya flu dapat bermutasi, demikian juga Covid-19, yang akan membuat seseorang rentan untuk mendapatkan infeksi kembali.
Baca juga: Ini 10 Daerah yang Tetapkan PSBB karena Virus Corona
Memiliki kekebalan
Seorang dokter penyakit menular di Penn Medicine dan direktur medis Penn Global Medicine Dr Stephen Gluckman menyampaikan bahwa nampaknya pasien yang memiliki penyakit yang disebabkan virus corona baru, mengembangkan kekebalan pada sebagian besar individu seperti yang terlihat pada kasus virus corona lainnya.
“Virus corona bukanlah hal baru, mereka sudah ada sejak lama, dan banyak spesies (bukan hanya manusia) mendapatkannya," jelasnya.