KOMPAS.com - Hari ini 41 tahun yang lalu, terjadi epidemi antraks pertama di dunia tepatnya pada 2 April 1979,
Dilansir History, epidemi tersebut berlangsung selama 6 minggu dan menewaskan 62 orang di Ekaterinburg (sekarang Sverdlovsk), Rusia.
Sebanyak 32 orang lainnya selamat dari penyakit serius tersebut.
Ekaterinburg juga menderita kerugian ternak.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Apple Inc Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?
Awalnya saat orang-orang di Ekaterinburg melaporkan penyakit tersebut, pemerintah menanggapi penyebab penyakit adalah daging tercemar yang dimakan.
Tapi karena kota itu dikenal di kalangan intelijen soal pabrik senjata biologisnya, orang-orang di dunia langsung skeptis terhadap tanggapan pemerintah saat itu.
Dikutip Medicinet, hingga hari ke-9 epidemi misterius melanda Sverdlovsk, otopsi telah dilakukan terhadap para korban.
Saat itu para dokter masih belum mengetahui penyakit apa yang menginfeksi para korban.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Facebook Diluncurkan, Bagaimana Kisah Awalnya?
Dr. Abramova sempat terkejut dengan penemuan warna merah di selaput (meninges) yang menutupi otak salah seorang korban.
Dalam deskripsinya, dia menyebut penutup ini sebagai "topi kardinal" karena warna dan lokasinya.
Yang mengejutkan, dia mengenali temuan itu sebagai ciri infeksi antraks (beberapa dokter pernah melihat penyakit antraks).
Sejak awal pemerintah dan ilmuwan asing curiga terhadap penjelasan resmi epidemi dari pemerintah Rusia. Meski begitu mereka tidak diizinkan pergi ke Sverdlovsk.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gitaris Legendaris Jimi Hendrix Meninggal Dunia
Spora Antraks
Pada 1992, epidemi tersebut baru terungkap. Ternyata akibatnya adalah para pekerja pabrik senjata di Ekaterinburg gagal untuk mengganti filter penting sehingga melepaskan spora antraks ke luar.
Angin lalu menyebarkan spora tersebut ke daerah pertanian dan menginfeksi orang serta ternak di daerah itu.