Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2020, 17:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pihak berwenang Iran menyebutkan, pesawat Boeing 737-800 Ukraina yang jatuh di Iran telah berbalik arah setelah mengalami masalah.

Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.

"Pesawat itu, yang pada mulanya menuju ke barat untuk meninggalkan zona bandara, berbelok ke kanan menyusul terjadinya masalah dan berusaha kembali ke bandara pada saat kecelakaan," kata Otoritas Penerbangan Sipil Iran, dilansir dari AFP, Kamis (9/1/2020).

Meski telah terjadi masalah, pilot tidak mengirim pesan radio tentang keadaan pesawat yang tak biasa.

Menurut keterangan penyidik, pesawat naas itu dilalap api sebelum jatuh.

Mereka mengatakan, kecelakaan tersebut menyebabkan ledakan besar ketika pesawat menabrak tanah.

Baca juga: Jatuhnya Boeing 737 Ukraina, Iran Tak Akan Serahkan Kotak Hitam Pesawat ke Pabrikan dan AS

Laporan itu juga mengonfirmasi bahwa kedua kotak hitam yang berisi data komunikasi kokpit dari pesawat telah pulih, meski beberapa rekaman hilang.

Otoritas penerbangan Iran sebelumnya menyebutkan tidak akan menyerahkan kotak hitam yang berisi rekaman penerbangan, baik ke Boeing maupun otoritas penerbangan AS.

Pihaknya juga telah menyelidiki sejumlah saksi terkait kecelakaan itu.

Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, para penyidik kecelakaan dari negaranya telah tiba di Iran untuk membantu penyelidikan, seperti dikutip dari pemberitaan The Guardian.

Dia berencana akan memanggil Presiden Iran Hassan Rouhani terkait kecelakaan dan proses penyelidikan jatuhnya pesawat itu.

Menurut dia, prioritas Ukraina adalah untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan pesawat.

Adapun, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, Pemerintah Kanada akan bekerja sama untuk melakukan proses penyelidikan.

Baca juga: Boeing 737 Ukraina Jatuh, Berikut Deretan Kecelakaan Pesawat di Iran

"Pemerintah kami akan terus bekerja sama dengan mitra internasionalnya untuk memastikan bahwa kecelakan itu diselidiki secara menyeluruh dan menjawab keraguan orang Kanada," kata Trudeau.

Sebelumnya, pesawat Ukraina berjenis Boeing 737-800 jatuh di lahan persawahan di Khalaj Abad, Shahriar Country, sekitar 45 kilometer barat laut Teheran.

Pesawat tersebut jatuh dari ketinggian 8.000 kaki (2.400 meter) tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini dengan tujuan Kiev, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.

Seluruh penumpang yang berjumlah 176 tewas, termasuk di antaranya kru penerbangan.

Tercatat, 82 korban merupakan warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina, 10 warga Swedia, 4 warga Afghanistan, 3 warga Jerman, 3 warga Inggris.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

Tren
Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Tren
Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com