Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuhnya Boeing 737 Ukraina, Iran Tak Akan Serahkan Kotak Hitam Pesawat ke Pabrikan dan AS

Kompas.com - 09/01/2020, 15:23 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Pesawat Ukraine International Airlines jatuh di Iran, Rabu pagi (8/1/2020) waktu setempat.

Sebanyak 176 penumpang dan awak pesawat meninggal dalam kejadian tersebut. Penyelidikan terkait insiden jatuhnya pesawat itu terus dilakukan.

Penyelidikan itu terutama mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Insiden itu terjadi tak berselang lama setelah serangan Iran terhadap Pangkalan Militer Amerika Serikat di Irak

Serangan rudal Iran sebagai balasan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan di Bandara Baghdad yang menewaskan salah satu jenderal Iran, Qasem Soleimani

Baca juga: Mengapa Trump Nekat Pancing Iran melalui Serangan yang Tewaskan Qasem Soleimani?

Terkait penyelidikan jatuhnya Boeing 737 pesawat Ukraina tersebut, dilansir dari Guardian, pihak Iran tidak akan memberikan kotak hitam kepada Boeing, pabrikan pembuat pesawat tersebut.

"Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pabrikan dan Amerika," kata Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran Ali Abedzadeh.

Ali melanjutkan, penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Boeing 737-800 akan dipimpin organisasi penerbangan Iran.

Namun, ia mengatakan, Ukraina bisa dilibatkan dalam penyelidikan itu.

Sikap Iran tersebut sempat memicu dugaan adanya kaitan antara serangan yang sebelumnya dilakukan Iran terhadap Pangkalan Militer AS di Irak.

Akan tetapi, Justin Bronk, peneliti Royal United Service Institute, mengatakan, perlu rudal ukuran besar agar menimbulkan kerusakan terhadap pesawat sipil.

Dalam video yang telah beredar, tidak ada bukti rudal yang menyebabkan jatuhnya pesawat tersebut.

"Akan sangat sulit menyembunyikan baterai roket sebesar itu dari tanah," kata Justin.

Baca juga: Konflik Iran-AS, Kemenlu Diminta Bersiap Evakuasi WNI

Ukraina dan Kanada berharap dilibatkan

Mengutip pemberitaan BBC, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, penyelidikan menyeluruh dan independen akan dilakukan sesuai dengan hukum internasional.

Zelensky mengaku akan berbicara dengan para pemimpin Iran untuk meningkatkan kerja sama dalam menyelidiki kecelakaan itu

Sementara, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya diharapkan memiliki peran dalam penyelidikan dan telah menawarkan bantuan teknis.

Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko menyebut, korban meninggal dari insiden itu didominasi warga Iran yaitu sebanyak 82 orang.

Korban lainnya berasal dari Kanada (63 orang), Ukraina (11 orang), Swedia (10 orang), Afghanistan (4 orang), jerman (3 orang) dan Inggris (3 orang).

Seorang saksi mata, Aref Geravand, kepada AP, mengatakan, pilot mengarahkan jatuhnya pesawat menjauhi daerah perumahan.

Pesawat kemudian jatuh di dekat lapangan dan di saluran air.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com