Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Gelora Jadi Rumah Baru Deddy Mizwar, Ini Asal-usulnya

Kompas.com - 07/11/2019, 18:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar memberikan isyarat bahwa dirinya akan bergabung ke dalam Partai Gelora Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Deddy dalam akun Twitter pribadinya.

"Gelora... Perjalanan Baru... Visi Baru... Arah Baru," ujar Deddy dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (6/11/2019).

Saat dikonfirmasi Deddy membenarkan hal tersebut. Namun pengumuman resmi disebut Deddy akan disampaikan setelah deklarasi Partai Gelora 10 November 2019 mendatang.

Baca juga: Deddy Mizwar Isyaratkan Gabung Partai Gelora Bersama Fahri Hamzah

Lantas apa itu Partai Gelora?

Partai Gelora merupakan parta politik baru, yang merupakan akronim dari Partai Gelombang Rakyat.

Melansir dari Antaranews (10/09/2019), partai ini dibentuk Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang kini tak berpartai setelah bersengketa dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai ini ditargetkan akan ikut kontestasi Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2020.

Fahri menyebut anggota yang tergabung dalam Partai Gelora merupakan orang potensial menjadi kepala daerah sehingga dirinya yakin akan menang dalam kontestasi nanti.

Kepada Antara, Fahri menyebut jika Partai Gelora dibentuk karena adanya permintaan dari para Anggota Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang diinisiasinya bersama mantan Presiden PKS Anis Matta.

Baca juga: Fahri Hamzah: Garbi Akan Daftar Jadi Partai Tahun Ini

Selain dirinya dan Anis Matta, Fahri menyampaikan terdapat beberapa anggota PKS yang ikut bergabung.

"Ya kalau anda lihat di Kaltim, Wakil Gubernur (Hadi Mulyadi), lalu di Jakarta juga kan banyak. Salah satu cagub berpotensi Tri Wisaksana," ujarnya.

Tunggu deklarasi

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Deddy Mizwar yang akan ikut bergabung dengan Partai Gelora selama ini merupakan politisi dari Partai Demokrat.

Rencananya, Deddy akan mengundurkan diri dari Demokrat usai Partai Gelora melakukan deklarasi.

"Nanti setelah deklarasi. Gelora-nya juga kan harus deklarasi dulu. Insya Allah, deklarasi baru gabung," kata Deddy.

Baca juga: PKS: Kalau Garbi Mau Bikin Partai, Welcome to the Jungle

Alasan terbesar Deddy memilih berganti haluan ke Partai Gelora, karena kesamaan visi.

Selain itu, ia juga mengaku cukup intensif berkomunikasi dengan Fahri Hamzah.

"Ya salah satunya karena itu, arah baru. Saya kan sering komunikasi, ikut mendorong lahirnya Gelora. Komunikasi sama Fahri, Anis Matta dan kawan-kawan," kata Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com