KOMPAS.com - Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak Bintoro merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri sejak akhir abad ke-15.
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, keturunan Raja Majapahit.
Meski tidak lama berdiri, Kerajaan Demak mengalami perkembangan pesat dan menjadi salah satu kerajaan yang masyhur di Nusantara.
Kejayaannya dapat dilihat dari kondisi ekonomi Kerajaan Demak yang makmur.
Keadaan ekonomi pada masa Kerajaan Demak ditopang oleh sektor agraris dan maritim sekaligus.
Berikut ini kondisi perekonomian Kerajaan Demak.
Baca juga: Faktor Politik yang Mendorong Berdirinya Kerajaan Demak
Kerajaan Demak termasuk kerajaan agraris sekaligus maritim, karena perekonomiannya bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan.
Salah satu faktor yang mendukung kemajuan ekonomi Kerajaan Demak adalah letak ibu kotanya, yang berada tidak jauh dari pesisir utara Pulau Jawa.
Dulu, tidak jauh dari Demak, terdapat Selat Muria yang ramai pedagang karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan rempah-rempah antara wilayah Indonesia timur dengan Selat Malaka.
Para raja Demak memanfaatkan letak kerajaan yang strategis untuk mengembangkan potensi kemaritimannya.
Dari situlah, Demak berkembang menjadi kerajaan maritim yang berperan penting dalam kehidupan perekonomian antarpulau.
Pelabuhan Kerajaan Demak yang ada di beberapa titik di Pulau Jawa selalu ramai didatangi oleh pedagang lokal maupun internasional.
Sebagai kerajaan Islam, Demak menjadi bandar dagang alternatif bagi para pedagang muslim untuk menghindari persaingan dari pedagang Portugis yang saat itu berkuasa di Malaka.
Baca juga: Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak
Kehidupan ekonomi pada masa Kerajaan Demak semakin berkembang karena didukung oleh sektor pertaniannya.
Lingkungan alam pedalaman Demak sangat subur dan sumber airnya melimpah, yang menghasilkan komoditas utama berupa beras, gula, kelapa, dan palawija.