KOMPAS.com - Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir adalah pendiri Kerajaan Pajang.
Kerajaan Pajang didirikan setelah Sultan Hadiwijaya memenangkan perang saudara di Kerajaan Demak.
Namun, ketika menjadi ahli waris Kerajaan Demak, Sultan Hadiwijaya memilih memindahkan pusat kerajaan ke Pajang.
Alasan Sultan Hadiwijaya memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang adalah Sultan Hadiwijaya berasal dari Pajang.
Baca juga: Hubungan Kerajaan Pajang dengan Kerajaan Demak
Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad ke-15 mengalami pergolakan setelah meninggalnya Sultan Trenggono pada 1546.
Sepeninggal Sultan Trenggono, terjadi perang saudara akibat perebutan kekuasaan atas takhta Kerajaan Demak.
Kekuasaan putra Sultan Trenggono, yakni Sunan Prawoto, yang meneruskan kepemimpinan Kerajaan Demak, ditentang oleh sepupunya, Arya Penangsang.
Arya Penangsang adalah putra Pangeran Surowiyoto, kakak Sultan Trenggono, yang saat itu menjabat sebagai adipati Jipang.
Arya Penangsang merasa lebih berhak meneruskan pemerintahan Kerajaan Demak dibandingkan Sunan Prawoto, yang pernah memerintahkan pembunuhan Pangeran Surowiyoto agar Sultan Trenggono diangkat sebagai raja Demak setelah kematian Pati Unus pada 1521.
Pada 1547, Arya Penangsang berhasil menyingkirkan Sultan Prawoto, tetapi ia mendapat penolakan dari rakyat Demak hingga terjadi kekacauan.
Kekacauan dapat diakhiri setelah Arya Penangsang dikalahkan oleh Jaka Tingkir, menantu Sultan Trenggono.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Perang Saudara di Kerajaan Demak
Jaka Tingkir adalah kepala prajurit Kerajaan Demak yang diangkat sebagai Adipati Pajang dan dinikahkan dengan putri Sultan Trenggono yang bernama Ratu Mas Cempaka.
Setelah Arya Penangsang dibunuh, Jaka Tingkir secara otomatis menjadi ahli waris takhta Kerajaan Demak.
Namun, Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya memilih memindahkan pusat kekuasannya ke daerah pedalaman, yakni di Pajang.
Alasan Sultan Hadiwijaya memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang adalah karena ia merupakan adipati Pajang.