KOMPAS.com - Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan pada akhir abad ke-15.
Adapun pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, yang merupakan putra dari Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Sebelum berdiri sebagai kerajaan dan menjadi pelopor penyebaran agama Islam di Jawa Tengah, Demak merupakan kadipaten di bawah Majapahit.
Berdirinya Kerajaan Demak tentu didorong oleh beberapa faktor.
Berikut faktor politik yang mendorong berdirinya Kerajaan Demak.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak
Kerajaan Demak bisa berdiri dan melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit didukung oleh banyak faktor.
Secara politik, Kerajaan Demak bisa berdiri karena memanfaatkan kondisi Kerajaan Majapahit yang melemah dan tinggal menunggu waktu runtuhnya.
Pada abad ke-15, beberapa wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit mulai melepaskan diri.
Selain itu, perang saudara dan perebutan kekuasaan di Kerajaan Majapahit juga menjadi salah satu faktor pendorong berdirinya Kerajaan Demak.
Melemahnya Kerajaan Majapahit akibat perang saudara dan banyaknya wilayah yang telah melepaskan diri, segera dimanfaatkan Raden Patah.
Raden Patah merupakan putra Raja Brawijaya dari selirnya yang beragama Islam dan tidak tinggal di Majapahit.
Sebelum mendirikan Kerajaan Demak pada 1478, Raden Patah adalah bupati Demak di bawah kekuasaan Majapahit.
Baca juga: Biografi Raden Patah, Raja Pertama Kerajaan Demak
Melemahnya Kerajaan Majapahit dilihat oleh Raden Patah sebagai kesempatan untuk melepaskan diri dan membangun kerajaan bercorak Islam.
Terlebih lagi, Raden Patah mendapat dukungan dari para Wali Songo dan Ki Ageng Pengging.
Bahkan, setelah mendirikan Kerajaan Demak, Raden Patah mengumpulkan kekuatan dari para pengikutnya untuk melawan Majapahit.
Seiring memudarnya pengaruh Kerajaan Majapahit, yang pernah menjadi kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara, Kerajaan Demak pun berhasil berkembang sebagai kerajaan Islam yang pengaruhnya melampaui Pulau Jawa.
Referensi: