Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Kompas.com - 14/04/2024, 15:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Halalbihalal adalah sebuah tradisi yang telah menjadi ciri khas umat Islam di Indonesia pasa saat perayaan Idul Fitri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halalbihalal diartikan hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang.

Tujuan halalbihalal yaitu memanfaatkan momentum hari raya Idul Fitri untuk menjalin silaturahmi dan saling memaafkan.

Meski tidak sedikit yang mengira bahwa halalbihalal berasal dari Arab, kenyataannya tradisi halalbihalal hanya ada di Indonesia.

Lantas, apakah Nabi Muhammad SAW melakukan halalbihalal?

Baca juga: Sejarah Tradisi Halalbihalal

Halalbihalal ala Nabi Muhammad SAW

Idul Fitri dirayakan pertama kali pada tahun kedua Hijriah atau 624 Masehi, lebih tepatnya setelah Perang Badar.

Perang Badar, yang terjadi pada saat bulan Ramadan, merupakan peperangan antara umat Islam melawan kaum Quraisy.

Meski pasukan umat Islam kalah jumlah, hasil dari perang ini memuaskan karena kaum Quraisy berhasil dikalahkan.

Pada saat itu, hari raya Idul Fitri juga dimaknai sebagai perayaan kemenangan umat Islam melawan kaum kafir Quraisy.

Meskipun istilah halalbihalal untuk menyebut tradisi bermaaf-maafan saat Idul Fitri berasal dari Indonesia, praktik ini tidak asing bagi umat Islam sejak era Nabi Muhammad.

Tradisi silaturahim dengan saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah dilakukan oleh Rasulullah.

Melansir NU Online, salah satu cara Nabi Muhammad merayakan Idul Fitri adalah dengan mengunjungi rumah para sahabatnya, begitu pula sebaliknya.

Baca juga: Cara Nabi Muhammad Merayakan Idul Fitri

 

Dalam kunjungan yang dilakukan setelah salat id tersebut, Nabi dan para sahabat bukan sekadar bertemu, tetapi juga saling mendoakan kebaikan satu sama lain.

Cara Nabi Muhammad merayakan hari Idul Fitri tersebut memang tidak disebut halalbihalal.

Namun, praktiknya mirip dengan halalbihalal seperti yang dilakukan umat Islam Indonesia saat ini, yang memiliki maksud untuk bersilaturahmi, saling memaafkan, dan mendoakan kebaikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com