Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khittah Ponorogo 1969

Kompas.com - 24/03/2024, 13:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Muhammadiyah, yang didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, telah menjadi salah satu organisasi masyarakat berbasis agama Islam yang berpengaruh di Indonesia.

Sebagai sebuah gerakan Islam, Muhammadiyah memiliki khittah perjuangan sebagai landasan berpikir dan beramal bagi semua pimpinan dan anggotanya.

Melansir suaramuhammadiyah.id, istilah khittah berasal dari bahasa Arab, khaththa, yang artinya menulis dan merencanakan.

Khittah juga bermakna garis atau jalan. Jadi, khittah artinya garis besar atau jalan perjuangan.

Dapat dikatakan, Khittah Muhammadiyah adalah seperangkat rumusan, teori, metode, sistem, strategi, dan taktik perjuangan Muhammadiyah.

Sepanjang perjalanannya, Muhammadiyah telah merumuskan beberapa khittah, salah satunya Khittah Ponorogo.

Berikut penjelasan mengenai Khittah Ponorogo.

Baca juga: Khittah Perjuangan Muhammadiyah dari Masa ke Masa

Isi Khittah Ponorogo

Khittah perjuangan Muhammadiyah bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan zaman.

Khittah Muhammadiyah juga lebih menitikberatkan pada strategi memecahkan masalah dakwah yang bersifat aktual, atau yang bersinggungan dengan kebijakan pemerintahan.

Khittah Ponorogo dirumuskan pada sidang tanwir 1969 di Ponorogo, Jawa Timur, pada masa kepemimpinan Kiai Haji Abdur Rozak Fachrudin.

Forum tanwir tersebut merupakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-37 di Yogyakarta tahun 1968.

Salah satu hal yang ditegaskan dalam Khittah Ponorogo adalah Muhammadiyah percaya bahwa tujuan-tujuannya dapat dicapai dengan penyebaran ajaran Islam melalui dua jalur atau saluran yang berjalan seiringan.

Dua saluran yang dimaksud yakni kegiatan politik kenegaraan di dalam organisasi politik atau partai politik, dan melalui kegiatan masyarakat di dalam organisasi non-politik atau kemasyarakatan.

Dengan demikian, Muhammadiyah berperan aktif dalam mendukung kepentingan umat Islam di dalam struktur politik maupun di tingkat masyarakat.

Baca juga: Sejarah Perumusan 12 Langkah Muhammadiyah

Berikut isi pokok Khittah Ponorogo.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Sejarah Pura Lempuyang Luhur di Bali

Stori
Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Sayyid Sulaiman, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri

Stori
Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com