Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pang Suma, Pemimpin Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Kompas.com - 18/03/2024, 12:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, banyak masyarakat yang menderita akibat kekejaman yang dilakukan oleh tentara pendudukan.

Perlakuan sewenang-wenang dan kekejaman tentara pendudukan Jepang memicu perlawanan rakyat dari berbagai wilayah di Indonesia, tidak terkecuali dari Kalimantan Barat, yang merupakan daerah pendaratan Jepang untuk pertama kalinya saat memasuki Indonesia pada 19 Desember 1941.

Salah satu perlawanan rakyat Kalimantan terhadap Jepang dipimpin oleh Pang Suma.

Kapan Pang Suma melakukan perlawanan dan apa yang menyebabkan rakyat Kalimantan Barat mengangkat senjata terhadap Jepang?

Berikut ini kisah Pang Suma memimpin perlawanan rakyat terhadap Jepang.

Baca juga: Mengapa Jepang Datang ke Indonesia Melalui Kalimantan?

Perlawanan Pang Suma terhadap Jepang

Pang Suma adalah keturunan Suku Dayak Desa yang berasal dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Melansir diskominfo.sanggau.go.id, Pang Suma merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, yang memiliki namaa asli Bendera bin Dulung. Ada pula yang menyebutnya Menera.

Pada pertengahan 1944, terjadi pembantaian massal masyarakat Kalimantan oleh Jepang, dalam tragedi yang dikenal sebagai Peristiwa Mandor.

Sejak itu, tentara Jepang sangat tidak disukai rakyat. Terlebih, mereka juga bertindak sewenang-wenang.

Di Sanggau, khususnya di Kecamatan Meliau, situasi memanas ketika datang mandor perusahaan kayu Jepang bernama Osaki.

Ketegangan dipicu oleh sikap Osaki, yang mengancam akan membunuh tokoh berpengaruh dari suku Dayak, Pang Linggan, karena tidak disetujui menikahi putrinya yang bernama Linggan.

Ancaman Osaki tidak membuat Pang Linggan takut. Keluarga dan kerabatnya justru siap melawan Jepang, salah satunya sang paman, yang tidak lain adalah Pang Suma.

Baca juga: Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Pada Mei 1945, Pang Linggan dengan ditemani Pang Suma dan beberapa kerabatnya, mendatangi Osaki di Meliau.

Karena disambut dengan tidak baik, keluarga Pang Linggan menantang Osaki berkelahi.

Perkelahian tersebut berakhir dengan tewasnya Osaki di tangan Pang Suma dan Pang Linggan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com