Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brobosan, Tradisi Berjalan di Bawah Keranda Jenazah dalam Budaya Jawa

Kompas.com - 04/03/2024, 23:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdapat berbagai macam tradisi dan budaya di Indonesia, yang dilakukan dalam rangka untuk menghormati orang yang telah meninggal.

Tradisi yang biasa dilakukan oleh orang Jawa untuk menghormati orang yang telah meninggal adalah tradisi Brobosan.

Tradisi Brobosan adalah tradisi di mana keluarga akan berjalan di bawah keranda jenazah. Tradisi Jawa ini masih dilakukan sebagian masyarakat, hingga saat ini.

Lantas, bagaimana tata cara tradisi Brobosan dan apa tujuannya.

Baca juga: Proses Upacara Adat Nyangku

Tujuan tradisi Brobosan

Tradisi Brobosan adalah salah satu bagian yang dianggap penting dalam upacara kematian masyarakat Jawa.

Dalam prosesi pemakaman, tujuan dari Brobosan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa adalah untuk menghormati dan mengantar roh orang yang telah meninggal ke alam baka.

Prosesi ini dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke lokasi pemakaman.

Tradisi brobosan masih dilakukan sebagian masyarakat Jawa hingga kini, terutama oleh mereka yang kental dengan budaya Jawa-nya dan ingin terus menjaga tradisi leluhur.

Di sisi lain, tidak dimungkiri pula, seiring berjalannya waktu tradisi ini mulai ditinggalkan karena tidak ada tuntunannya dalam agama.

Baca juga: Rambu Solo, Upacara Pemakaman Adat Toraja

Tata cara tradisi Brobosan

Brobosan berasal dari kata brobos dalam bahasa Jawa, yang artinya menerobos atau melewati.

Dalam tradisi Brobosan, jenazah yang akan diantar ke pemakaman, diangkat oleh empat orang dan dihentikan sejenak di depan rumah tempat jenazah disemayamkan.

Kemudian, keluarga jenazah, seperti anak dan cucunya, menerobos atau berjalan mondar-mandir di bawah keranda atau peti jenazah yang sedang diangkat, sebanyak tujuh kali.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, tradisi Brobosan memiliki tujuan agar orang yang masih hidup dapat lebih mudah menerima kepergian orang yang baru meninggal dunia.

Brobosan juga memiliki makna sebagai harapan bagi orang-orang yang mengikuti prosesi tersebut, bahwa mereka akan meneruskan hal-hal baik yang telah dilakukan oleh orang yang telah meninggal, seperti usia panjang, pengetahuan, dan perilaku yang baik.

 

Referensi:

  • Damayanti, T dan HSYS Ekwandari. (2019). Tradisi Brobosan dalam Upacara Kematian Masyarakat Jawa di Kelurahan Rajabasa Raya. PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah), 7 (4).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com