Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Berdirinya Kerajaan Panai?

Kompas.com - 15/12/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Panai merupakan kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Sumatera pada era Hindu-Buddha.

Namun, hingga kini masih sangat sedikit sumber sejarah yang membicarakan kerajaan ini.

Oleh sebab itu, banyak teka-teki tentang Kerajaan Panai yang belum terungkap.

Sumber sejarah yang ada belum berhasil mengungkap siapa nama raja Kerajaan Panai dan di mana ibu kota kerajaan ini.

Terkait kapan berdirinya Kerajaan Panai, para ahli pun hanya dapat memperkirakannya dari keterangan-keterangan yang tersedia pada sumber sejarah.

Baca juga: Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Pendiri Kerajaan Sriwijaya

Kapan berdirinya Kerajaan Panai?

Sumber tertulis yang paling awal menyebut nama Kerajaan Panai adalah Prasasti Tanjore yang dikeluarkan oleh Rajendra Chola I pada tahun 1030.

Rajendera Chola adalah raja dari Kerajaan Chola di India selatan, yang memerintah dari tahun 1014 hingga 1044.

Di dalam Prasasti Tanjore, tercatat nama-nama kerajaan yang berhasil ditaklukkan Kerajaan Chola, salah satunya Pannai.

Diduga, nama-nama yang tercantum pada Prasasti Tanjore adalah kerajaan-kerajaan kecil di Sumatera yang dianggap sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya.

Atas dasar keterangan itu, pada abad ke-10, Kerajaan Panai diperkirakan telah berkembang dan menjadi salah satu kekuatan berpengaruh di Sumatera, karena menarik perhatian Rajendra Chola.

Serangan yang dilakukan Kerajaan Chola tampaknya tidak membuat Kerajaan Panai runtuh.

Baca juga: 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Berisi Kutukan

Terbukti, nama Panai masih disebut dalam Kitab Negarakertagama yang dibuat pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) di Kerajaan Majapahit.

Di dalam Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, dinyatakan bahwa Panai merupakan salah satu kerajaan/wilayah yang menjadi target penaklukan Majapahit dalam rangka penyatuan Nusantara.

Sedangkan menurut berita China dari abad ke-5, disebutkan nama Pu-ni atau Po-li. Para ahli berbeda pendapat terkait maksud dari kata tersebut.

Schnither misalnya, menyebutkan bahwa Po-li atau Pu-ni adalah Kerajaan Panai.

Sedangkan sejarawan lainnya ada yang beranggapan Po-li atau Pu-ni adalah sebuah wilayah di Kalimantan, di Pulau Bangka, di Semenanjung Tanah Melayu, atau di pesisir Sumatera Utara.

Oleh karenanya, tidak dapat dipastikan bahwa yang dimaksud dalam berita China pada abad ke-5 tersebut adalah Kerajaan Panai.

Dari sumber-sumber sejarah yang secara jelas menyebutkan nama Panai, hanya diketahui bahwa Kerajaan Panai eksis pada sekitar abad ke-10 hingga abad ke-14.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com