Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampung Bone Culture: Asal-usul dan Fungsinya

Kompas.com - 14/12/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Sampung Bone Culture atau Kebudayaan Tulang Sampung adalah alat-alat dari tulang peninggalan zaman Mesolitikum yang ditemukan di daerah Sampung, Ponorogo, Jawa Timur.

Disebut dengan Kebudayaan Tulang Sampung karena alat-alat tulang hasil kegiatan atau penciptaan manusia purba di lokasi tersebut sangat melimpah dengan berbagai variasi bentuk.

Berikut ini asal-usul dan fungsi tulang Sampung.

Baca juga: Bone Culture: Pengertian dan Hasil Kebudayaan

Asal-usul dan fungsi Sampung Bone Culture

Menurut PV van Stein Callenfels, kebudayaan tulang di Indonesia berasal dari Vietnam Selatan dan Annam, yang secara perlahan mendesak pemakaian alat-alat dari batu.

Dari daerah Vietnam, tradisi alat-alat tulang mencapai daerah Jawa Timur dan lebih lanjut berkembang di gua-gua tempat manusia purba tinggal pada zaman Mesolitikum atau abris sous roche.

Kesimpulan tersebut didapatkan setelah meneliti persamaan antara alat-alat tulang dari Vietnam dengan gua di Jawa Timur.

Sampung Bone Culture merupakan hasil kebudayaan dari daerah Gua Lawa di Sampung, yang letaknya sekitar 18 kilometer di sebelah barat laut dari pusat Kota Ponorogo.

Alat-alat tulang di Gua Lawa mendapat perhatian dari seorang ahli geologi bernama LJC van Es pada 1926.

Van Es tertarik untuk meneliti Gua Lawa karena temuan tulang-tulang binatang yang jumlahnya sangat banyak dan unik di situs itu.

Baca juga: Abris Sous Roche: Pengertian, Fungsi, dan Lokasi Penemuan

Ekskavasi yang dilakukan Van Es di bagian timur laut Gua Lawa mencapai kedalaman 13,75 meter di bawah permukaan tanah.

Beberapa fosil tulang ditemukan pada kedalaman 11,5 meter.

Ekskavasi yang sistematis dilakukan kemudian oleh Stein Callenfels antara 1928 hingga 1931.

Temuan terpenting dari penggalian tersebut berupa alat-alat dari tulang dan tanduk.

Produk alat tulang tersebut meliputi lancipan atau sudip, belati dari tanduk, dan beberapa mata kail.

Temuan-temuan itu didominasi oleh sudip tulang, yang jumlahnya mencapai 99 buah dan dapat dibedakan ke dalam dua kategori.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com