Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darwin Darmawan
Pendeta

Pendeta GKI, Mahasiswa doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia

Duryudana Disayang Raja

Kompas.com - 05/12/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PANDU, raja negeri Astinapura, lebih memilih menjadi pertapa ketimbang terus menjadi raja. Ia mengundurkan diri sebagai raja dan tongkat kekuasaaannya beralih ke Destarata, saudara kandungnya yang buta.

Destarata menyadari, ia menjadi raja sementara. Jika saatnya tiba, Yudistira, anak Pandu, berhak menjadi raja menggantikannya.

Destarata punya anak sulung bernama Duryudana. Dalam Bahasa Sansekerta, Duryudana berarti prajurit yang sulit ditaklukkan.

Ia digambarkan sebagai ksatria yang tangguh dan ambisius. Ia memiliki paman bernama Sangkuni, pribadi yang licik dan membawa pengaruh buruk kepada anak-anak Destarata dan isterinya, Gandari.

Sangkuni sangat jahat dan licik. Sebagai pengasuh dan penasihat kerajaaan, ia memengaruhi Duryudana untuk membenci Pandawa lima: Yudistira dan keempat saudaranya.

Ia juga menanamkan benih iri hati dalam diri Duryudana dengan membandingkan kondisi Indraprastha yang jauh lebih indah daripada Hastinapura.

Dalam Sabhaparwa, bagian kedua kisah Mahabharata, diceritakan bagaimana siasat licik Sangkuni untuk merebut kekuasaan Pandawa lima.

Sangkuni mengundang Pandawa lima bermain dadu di Hastinapura. Taruhannya, siapa yang kalah, harta benda dan Istananya akan diambil oleh pemenang.

Dengan memakai sihir, Sangkuni mengalahkan Pandawa. Harta mereka jatuh ke tangan Duryudana.

Gandari merasa kasihan terhadap para Pandawa. Ia mengingatkan anaknya untuk mengembalikan harta para Pandawa dan mengizinkan mereka kembali ke Indraprastha.

Duryudana mengikuti nasihat ibunya. Namun itu tidak berlangsung lama. Hasrat hatinya yang ingin berkuasa dan mengalahkan para Pandawa sangat besar.

Ia lalu merajuk kepada ayahnya, Destarata, supaya mengizinkannya menantang Pandawa lagi. Destarasta tidak kuasa menolak keinginan anak yang sangat dimanjakannya itu.

Permainan dadu yang kedua terjadi kembali. Karena muslihat dan sihir Sangkuni, Duryudana menang lagi.

Kisah Mahabharata mengajarkan banyak hal berharga. Kekuasaan ibarat gula yang menarik untuk dicicipi. Sebagian orang mengejarnya dengan menghalalkan segala cara.

Upaya mendapatkan kekuasaan menjadi lebih dramatis ketika melibatkan ambisi keluarga sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com